Walaupun demikian, saya tidak serta merta ingin menghujat. Mari kita bersama-sama mencoba berpikir positif dengan aksi yang sedang dilakukan seorang Ningsih Tinampi. Jangan-jangan ini cuma usahanya untuk memancing para peneliti-peneliti tanah air supaya turut bergerak menciptakan penemuan paling ditunggu-tunggu abad ini.
Coba ingat-ingat apa yang akan kita lakukan ketika pompa air tidak jalan? Jelas kita akan 'memancing' pompa dengan memasukan sejumlah air dari selang luar. Â
Mungkin begitulah filosofi yang sedang dilakukan Ningsih. Ia sengaja memasukan air keruh dari sumber yang tak diketahui asalnya ke dalam pompa air sumur yang menyelang air jernih. Tujuannya satu, untuk mengajak orang-orang supaya mau membalas  keabsurdannya dengan 'produk yang nyata'.
Ia sama sekali tak bermaksud menghina intelektualitas kita semua. Justru dia memperjelas, di ruang manakah saat ini sedang berdiri? Butuh waktu lama bagi orang-orang bangsa kita untuk sadar dan memahami pemikirannya dan kemampuannya itu. Dan dia secara jujur dan terbuka, apa adanya, menampilkan  wujud dari akal budi yang ia miliki.
Nah kalau sudah tahu begitu, masih mau percaya enggak?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H