Mohon tunggu...
Eki Kalingga Perdana
Eki Kalingga Perdana Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Fakultas Hukum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bencana Kabut Asap, Apa Dampaknya?

15 Desember 2020   15:54 Diperbarui: 15 Desember 2020   16:03 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bencana kabut asap selalu mewarnai langit Indonesia setiap tahunnya, terutama di bagian Kalimantan dan Sumatera. Entah sampai kapan masalah ini bisa teratasi karena sepertinya setiap tahun selalu saja terjadi meski pun katanya pelakunya sudah ditahan. Banyak dampak yang bisa disebabkan oleh bencana kabut asap tahunan di Indonesia, seperti di bawah ini: 

1. Penyakit ISPA Terus Meningkat 

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) adalah penyakit yang akan langsung dirasakan saat bencana kabut asap terjadi. Oleh sebab itu jumlahnya terus meningkat seiring dengan intensitas asap yang mencemari udara setiap harinya. Warga setempat dipaksa menghirup udara yang bercampur dengan kabut asap dari hutan yang terbakar entah sengaja atau pun tidak. 

Penderita ISPA paling banyak adalah anak-anak dan lansia, yang memang merupakan usia rawan terkena infeksi saluran napas. Meski pun demikian tidak tertutup kemungkinan jika warga usia dewasa pun akan terkena ISPA jika harus terus-menerus menghisap udara yang berasap. 

2. Aktivitas Sehari-hari Terganggu 

Banyak sekali jumlah sekolah yang terpaksa diliburkan berminggu-minggu akibat bencana kabut asap ini. Bayangkan saja betapa besarnya kerugian negara akibat hal ini, para siswa yang seharusnya mendapatkan ilmu harus libur karena kabut asap. 

Selain sekolah aktivitas lainnya juga pasti sangat terganggu akibat bencana kabut asap yang melanda. Saat ini daerah terdampak paling parah adalah Riau dan Sampit, di sana ketebalan kabut asap sudah sangat mengganggu jarak pandang. Dengan demikian kegiatan warga sehari-hari menjadi terganggu dan temponya menjadi lambat. 

3. Mencemari Udara Negara Tetangga 

Satu lagi yang paling mengusik yaitu Indonesia juga harus mengakui bahwa ikut mencemari udara negara tetangga di sekitarnya seperti Singapura dan Malaysia. Indonesia memang salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di dunia namun jika terus terbakar seperti ini apa yang terjadi. 

Negara ini tidak lagi menjadi salah satu paru-paru dunia tapi malah menjadi salah satu negara yang mencemari dunia dengan asapnya. Untuk itu bersama-sama harus segera mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. 

Itulah dampak-dampak jangka pendek yang bisa terjadi saat bencana kabut asap di Indonesia belum juga teratasi. Sebenarnya tidak hanya dampak jangka pendek saja, dampak jangka panjang berupa penyakit akibat radikal bebas pun sudah mengintai warga. Alangkah baiknya pemerintah segera memperbaiki regulasi dalam pemeliharaan hutan, sehingga bisa mengontrol penuh pembukaan lahan di sana jadi pembakaran hutan bisa dihindari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun