Mohon tunggu...
Ekiarya galih
Ekiarya galih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Krisis Ekonomi yang Tak Kunjung Reda di Argentina

14 Juli 2022   21:04 Diperbarui: 14 Juli 2022   22:29 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergantian posisi menteri ekonomi ini dilaksanakan tepatnya pada bulan Juli tahun 2022.

Dengan segala permasalahan ekonomi yang tengah dihadapi, saat ini di Argentina tengah terjadi peristiwa panic buying. Mengutip dari CNBC Indonesia, beberapa masyarakat Negeri Tango tersebut mengungkapkan bahwa harga barang-barang telah meningkat drastis di seluruh negeri.

Hal tersebut menjadikan para warga memborong semua barang yang dibutuhkan sebelum nantinya akan mengalami kelonjakan harga yang lebih tinggi lagi. Dilaporkan bahwa terjadi peningkatan penjualan di sektor non pangan, sedangkan hal berkebalikan justru terjadi pada sektor pangan.

Krisis ekonomi yang kemudian mengakibatkan peristiwa panic buying ini disebutkan bermula dari peristiwa pengunduran diri oleh mantan menteri ekonomi pada tahun 2021, yaitu Martin Guzman. Sudah pasti hal tersebut semakin membuat perkonomian negara Argentina dilanda ketegangan. 

Pasalnya, Martin Guzman merupakan kepala negosiator dalam tawar menawar Argentina dengan Dana Moneter Internasioanl (IMF) untuk merestrukturisasi utang Argentina sebesar US$ 44 miliar. Hingga sebagian warga beranggapan bahwa krisis ekonomi semakin menjadi sejak mundurnya Martin Guzman dari posisi mehteri ekonomi Argentina.

Permasalahan perekonomian suatu negara tidak luput dari peran negara tetangga yang mungkin sedikit banyak akan terkena imbasnya. Seperti yang terjadi di Argentina ini yang tengah dilanda krisis ekonomi, maka negara kita pun sedikit banyak juga merasakan dampak dari keadaan tersebut. 

Berbagai komoditas ekspor dan produk Indonesia yang biasa dikirim ke negara tersebut mengalami penurunan. Inflasi yang dialami negara Argentina melonjak semakin tinggi yang dibarengi dengan pelemahan mata uang Peso terhadap dolar Amerika. Hal tersebut menjadi alasan bagi pemerintahan dalam mengatur perekonomian dengan mengambil kebijakan melakukan pembatasan impor dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia.

Pada tahun 2022 ini, beberapa produk Indonesia yang diimpor ke Argentina antara lain ikan hias air tawar tidak termasuk arwana, kepiting, udang, kelapa kering, kopi, pala, alga, minyak kelapa sawit, bubuk kakao tanpa gula atau pemanis, nanas, cerutu, tinta cetak hitam, minyak esensial serai, ban karet, barang keranjang bambu, alas kaki, kaca spion, bola gold, dan masih banyak lagi.

Krisis ekonomi merupakan permasalahan yang sangat genting apabila tidak segera ditangani. Para pemimpin sudah seharusnya untuk pro terhadap rakyat dan selalu mengutamakan kebutuhan rakyatnya terlebih dahulu.

 Dalam kasus negara Argentina ini, krisis ekonomi semakin memburuk dan membawa dampak bagi para negara yang memiliki hubungan kerja sama atau terikat kontrak dengan negara tersebut. Hal ini terjadi karena hubungan perekonomian memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain.

Melihat permasalahan yang tengah dihadapi oleh negara Argentina, sudah sepatutnya negara lain mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun