Hingga pada tahun 2019, negara Argentina sempat mengalami penurunan PDB sebesar 9,9%. Hal tersebut tentunya menjadi catatan lagi bagi para penggerak roda pemerintahan. Pemerintah memperkirakan bahwa pada tahun 2022 nantinya akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4 % dan inflasi sebesar 33 %.Â
Krisis ekonomi yang dipelopori oleh faktor pemerintahan itu sendiri dan ditambah lagi dengan kondisi pandemi yang belum juga membaik, membuat negara ini  semakin kesulitan dalam bangkit dari keterpurukan ekonomi..
Dari berbagai masalah perekonomian yang dihadapi oleh negara Argentina, menteri ekonomi Martin Guzman mengajukan pengunduran diri secara tiba-tiba di tengah-tengah kondisi perekonomian Argentina yang sangat tidak stabil.
Pengajuan pengunduran diri yang dilakukan oleh menteri ekonomi tersebut terjadi pada bulan Juli. Hal tersebut tentunya  semakin membuat ketidakjelasan di negara Argentina selain dari permasalahan krisis ekonomi yang tengah dihadapinya. Di samping itu, inflasi di Argentina meningkat mencapai 60%, harga-harga bahan pokok pangan dan energi meningkat, hingga mata uang Peso terhadap dolar melemah.
Apabila dilansir dari lama website Media Indonesia tentang berita internasional di atas, menteri ekonomi Martin Guzman tidak mengatakan secara jelas kepada Presiden Alberto Fernandez mengenai alasan pengunduran dirinya.Â
Namun, menteri ekonomi tersebut hanyan meminta kepada presiden untuk mengatasi perpecahan di dalam kabinetnya sehingga menetri ekonomi pengganti nantinya tidak akan mengalami kesulitan seperti yang dialaminya.
Pengunduran diri oleh menteri ekonomi Argentina ini terjadi setelah dua pekan Wakil Presiden Christina Kirchner yang merupakan mantan presiden Argentina. Kirchner selama ini dikenal selalu mengkritik manajemen perekonomian dari Presiden Fernandez tersebut.Â
Cara Martin Guzman dalam menangani masalah perekonomian tidak luput dari kritikannya. Kirchner juga menyerukan agar pemerintah meluncurkan pengeluaran yang lebih besar untuk mengurangi kemiskinan. Menurut salah satu politikus di negara tersebut, pengunduran diri yang dilakukan oleh Martin Guzman ini akan menguntungkan bagi Kirchner dan berkebalikan dengan otonomi keuangan Argentina.
Krisis ekonomi berkepanjangan dan ditambah dengan pandemi yang belum kunjung usai, serta kabinet di pemerintahan Argentina yang semakin hari semakin pecah, kemungkinkan menjadi sebuah alasan bagi menteri ekonomi Martin Guzman untuk mengajukan pengunduran diri.Â
Meskipun tidak ada perkataaan yang jelas mengenai alasan pengunduran dirinya terhadap Presiden Fernandez, tetapi ia  berpesan bahwa presiden harus mengambil langkah cepat dan tepat dalam menangani permasalahan ekonomi di negara tersebut, dikarenakan sangat disayangkan apabila menteri ekonomi selanjutnya akan merasakan hal serupa seperti yang ia alami.
Ketegangan posisi menteri ekonomi yang ditinggalkan oleh Martin Guzman, akhirnya berujung ketika Presiden Fernandez menunjuk Silvina Batakis sebagai pengganti dari Martin Guzman. Batakis pernah menduduki posisi menteri ekonomi Argentina untuk Provinsi Buenos Aires pada periode 2011-2015 dan memiliki pengalaman memimpin sebuah sekretariat di pemerintahan.