Mohon tunggu...
Ekha julaekha
Ekha julaekha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jurnal Bahasa Indonesia Mengidentifikasi Keterampilan Berbahasa Reseptif

1 Desember 2023   16:12 Diperbarui: 1 Desember 2023   16:33 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masyarakat yang semakin global dan multikultural, kemampuan berbahasa reseptif memiliki peran krusial dalam menjalin komunikasi yang efektif. Topik ini menyoroti pentingnya kesadaran terhadap kemampuan mendengarkan, memahami teks, dan merespons pesan verbal dengan baik.

a. Pengertian Bahasa Reseptif Bahasa (language) adalah suatu bentuk komunikasi baik secara lisan, tertulis maupun tanda yang didasarkan pada sebuah sistem simbol-simbol. Bahasa terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh suatu komunitas dan aturan untuk memvariasikan dan menggabungkannya. Kita memerlukan bahasa untuk berbicara dengan orang lain, mendengarkan orang lain, membaca dan menulis (Santrock, 2011). 

Bahasa reseptif adalah kemampuan penerima pesan memahami pesan yang disampaikan (Demchack, Elquist, & Rickard 2002; Expressive Communication Help Organization [ECHO] 2003 dalam Napitupulu, 2009). Bahasa reseptif yang berkembang normal dapat dilihat dari ketepatan perilaku atau respon verbal terhadap pesan yang disampaikan (Goldstein & Wetherby 1984 dalam Napitupulu, 2009). 

Bahasa reseptif penting karena mendasari segala penggunaan fungsi komunikasi (meminta benda, meminta seseorang melakukan tindakan, menanyakan informasi, memberi pernyataan, merespon pertanyaan ya dan tidak (Paul & Cohen 2005 dalam Napitupulu, 2009). 

Bahasa reseptif merupakan hal yang penting dan fondasi dasar bagi anak autis untuk membangun keterampilan komunikasi (Pellios,Suchharzewsky dalam Napitupulu 2009).

 b. Aspek Aspek Bahasa Reseptif Menurut Demchack, Elquist, & Rickard (2002; Expressive Communication Help Organization [ECHO] 2003 & Paul & Cohen 2005 dalam Napitupulu, (2009) bahasa reseptif dapat diturunkan aspeknya sebagai berikut:

 1. Aspek memahami Secara operasional mamahami dapat diartikan dalam konsep untuk membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterpretasikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan dan mengambil keputusan.

 2. Aspek merespon Respon adalah tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau balasan (respon) terhadap rangsangan atau stimulus. Maksudnya adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung dari stimulus yang diterima. 

3. Keterampilan Mendengarkan (Listening Skills) Memahami ucapan dan informasi yang disampaikan secara lisan. Menangkap detail dan makna umum dari percakapan atau presentasi. 

4. Keterampilan Membaca (Reading Skills) Memahami teks tertulis, termasuk pemahaman terhadap kata-kata, kalimat, dan paragraf. 

keempat aspek ini penting dalam pengembangan keterampilan komunikasi secara keseluruhan, karena memungkinkan seseorang untuk berpartisipasi secara efektif dalam proses komunikasi baik secara lisan maupun tertulis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun