Mohon tunggu...
Eka Zasqiah Aprianti
Eka Zasqiah Aprianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih pelajar

memiliki hobi membaca buku harian atau cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Penghasilan Lidah Buaya. Potensi, Metode, dan Tantangan

1 Oktober 2024   15:33 Diperbarui: 1 Oktober 2024   16:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lidah buaya dapat dipanen setelah 8-10 bulan. Daun yang dipanen adalah daun yang sudah tua, dengan ciri-ciri berwarna hijau tua dan berdaging tebal. Pemanenan yang tepat waktu akan memastikan kandungan gel lidah buaya dalam kondisi terbaik.

Tantangan Dalam Penghasilan Lidah Buaya

Meskipun penghasilan lidah buaya terlihat cerah, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh para petani dan produsen. Salah satu tantangan utama adalah masalah pemasaran. Banyak petani lidah buaya skala kecil kesulitan dalam menjangkau pasar yang lebih luas karena terbatasnya akses informasi dan jaringan distribusi.

Selain itu, standar kualitas internasional untuk produk lidah buaya cukup ketat. Produk yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan tertentu terkait keberhasilan, keamanan, dan keefektifan produk. Oleh karena itu, para produsen perlu melakukan investasi pada fasilitas pengolahan dan pengemasan yang sesuai dengan standar tersebut.

Kesimpulan

Upaya penghasilan lidah buaya memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian, terutama bagi para petani di daerah tropis seperti Indonesia. Dengan metode budidaya yang tepat pengelolaan pasar yang  baik, lidah buaya dapat menjadi komoditas yang menguntungkan.

Namun, tantangan-tantangan seperti pemasaran dan standar kualitas tetap perlu diatasi untuk memastikan keberlanjutan usaha ini. Dengan kerja sama antara petani, pemerintah, dan sektor swasta, lidah buaya bisa menjadi salah satu tanaman unggulan dalam pertanian modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun