Mohon tunggu...
Eka Yuliati
Eka Yuliati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang hayat

Saya adalah penulis dan peneliti dengan pengalaman luas dalam literasi dan pendidikan. Dengan gelar Magister di bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (cum laude), saya memiliki keahlian mendalam tentang metodologi penelitian dan pengolahan data. Sebagai penulis, saya telah menerbitkan puluhan karya, termasuk buku cerita anak bergambar, modul pelatihan, buku akademis, serta modul pembelajaran untuk kementerian. Salah satu buku saya yang paling serius, *Konstruksi Instrumen*, masih digunakan oleh mahasiswa untuk memahami pengolahan data dari dasar hingga mahir. Karya-karya saya tersedia di platform seperti Let's Read, Literacy Cloud, dan Budi Kemdikbud. Saya juga aktif mengikuti sayembara menulis dan telah memenangkan beberapa kompetisi tingkat nasional. Selama pandemi, saya menulis 25 modul pembelajaran jarak jauh dalam waktu singkat, seperti "membangun candi Borobudur". Menulis adalah bagian dari identitas saya—apapun yang bisa diceritakan dan menghasilkan dampak, saya tuangkan dalam tulisan. Selain sebagai penulis, saya juga seorang pelatih literasi yang berpengalaman dengan lebih dari 1.000 jam sebagai fasilitator dan pembicara. Saya telah melatih lebih dari 500 pendidik di berbagai program literasi yang bekerja sama dengan mitra internasional seperti UNICEF, USAID, Salvation Army, dan Room to Read. Bersama Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), saya aktif memfasilitasi program-program literasi di seluruh Indonesia. Teknologi juga menjadi bagian dari keterampilan saya, termasuk penguasaan aplikasi pengolah data seperti SPSS, NVivo, dan Excel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Cara Melindungi Anak dengan Benar di Sekolah?

13 Oktober 2024   21:19 Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:03 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Risiko terhadap anak bisa muncul dari staf sekolah atau praktik-praktik pengajaran atau hal-hal yang tidak baik. Untuk menghindari ini, penting bagi sekolah untuk memiliki kebijakan yang jelas. Prosedur ini akan membantu mempromosikan kesejahteraan positif bagi anak. Banyak staf mungkin belum memahami konsep 'kesejahteraan positif' ini, sehingga penting untuk terus belajar, berbagi, dan menerapkan praktik terbaik.

Saat bekerja dengan anak-anak, kita berada di posisi yang sangat dipercayai. Ini adalah tanggung jawab besar yang tidak boleh disalahgunakan. Anak-anak sering merasa rentan terhadap orang dewasa yang memiliki otoritas, sehingga tindakan atau perkataan yang tidak tepat dapat berdampak negatif. Untuk itu, ada tiga standar perilaku utama yang harus selalu dipegang oleh staf sekolah:

Menghormati
Perlakukan setiap anak dengan martabat dan hormat, serta jaga batasan yang jelas.

Komunikasi
Komunikasikan dengan cara yang profesional, kolaboratif, dan suportif. Semua jalur komunikasi harus pantas dan berdasarkan saling menghormati.

Mengamankan
Ambil langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak, serta patuhi kebijakan dan pedoman yang ada.

Membangun Hubungan Positif

Ketika kita memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan, hubungan positif akan terbangun. Selalu berhati-hatilah dalam berkomunikasi, hindari situasi berisiko, dan gunakan data serta perangkat secara bijaksana. Ingat, Anda berada dalam posisi kepercayaan, jadi bersikaplah profesional dalam setiap tindakan Anda.

Berikut terjemahan dan parafrase dalam bahasa Indonesia:

Prinsip-prinsip yang mendasari standar ini adalah bahwa setiap anak berhak dilindungi dari ancaman atau bahaya. Tanggung jawab melindungi anak tidak hanya terletak pada satu pihak, melainkan semua orang memiliki kewajiban untuk berkontribusi. Sekolah yang bekerja dengan anak-anak, atau yang kegiatannya berpotensi memengaruhi anak, memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka. Semua keputusan dan tindakan terkait perlindungan anak harus selalu mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan anak.

Pada akhirnya, tanggung jawab kita bukan hanya melindungi anak-anak, tapi juga melindungi diri sendiri dan organisasi dari risiko yang tidak diinginkan. Dengan menjalankan peran kita secara profesional, kita dapat memastikan bahwa setiap anak di sekolah aman dan terlindungi.

Sumber: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun