Risiko terhadap anak bisa muncul dari staf sekolah atau praktik-praktik pengajaran atau hal-hal yang tidak baik. Untuk menghindari ini, penting bagi sekolah untuk memiliki kebijakan yang jelas. Prosedur ini akan membantu mempromosikan kesejahteraan positif bagi anak. Banyak staf mungkin belum memahami konsep 'kesejahteraan positif' ini, sehingga penting untuk terus belajar, berbagi, dan menerapkan praktik terbaik.
Saat bekerja dengan anak-anak, kita berada di posisi yang sangat dipercayai. Ini adalah tanggung jawab besar yang tidak boleh disalahgunakan. Anak-anak sering merasa rentan terhadap orang dewasa yang memiliki otoritas, sehingga tindakan atau perkataan yang tidak tepat dapat berdampak negatif. Untuk itu, ada tiga standar perilaku utama yang harus selalu dipegang oleh staf sekolah:
Menghormati
Perlakukan setiap anak dengan martabat dan hormat, serta jaga batasan yang jelas.
Komunikasi
Komunikasikan dengan cara yang profesional, kolaboratif, dan suportif. Semua jalur komunikasi harus pantas dan berdasarkan saling menghormati.
Mengamankan
Ambil langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak, serta patuhi kebijakan dan pedoman yang ada.
Membangun Hubungan Positif
Ketika kita memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan, hubungan positif akan terbangun. Selalu berhati-hatilah dalam berkomunikasi, hindari situasi berisiko, dan gunakan data serta perangkat secara bijaksana. Ingat, Anda berada dalam posisi kepercayaan, jadi bersikaplah profesional dalam setiap tindakan Anda.
Berikut terjemahan dan parafrase dalam bahasa Indonesia:
Prinsip-prinsip yang mendasari standar ini adalah bahwa setiap anak berhak dilindungi dari ancaman atau bahaya. Tanggung jawab melindungi anak tidak hanya terletak pada satu pihak, melainkan semua orang memiliki kewajiban untuk berkontribusi. Sekolah yang bekerja dengan anak-anak, atau yang kegiatannya berpotensi memengaruhi anak, memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka. Semua keputusan dan tindakan terkait perlindungan anak harus selalu mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan anak.
Pada akhirnya, tanggung jawab kita bukan hanya melindungi anak-anak, tapi juga melindungi diri sendiri dan organisasi dari risiko yang tidak diinginkan. Dengan menjalankan peran kita secara profesional, kita dapat memastikan bahwa setiap anak di sekolah aman dan terlindungi.
Sumber:Â