Mulutnya bagai lolongan.
Akupun tak sanggup lagi menahan pilu.
Ada ibu yang terus menangis sepanjang waktu,
Ada ayah yang lunglai melihat aduanmu,
Ada orang yang menyayangi yang terus saja menangis tanpa henti.
Aku menyaksikan semuanya, luka itu; akupun tak sanggup menaganggungnya...
Harus ke mana air mata ini ku tumpahkan, wahai Ayu...
Dukamu tak sanggup ku lihat setiap kali kau menatap penuh harap.
Hatiku sakit saat kau menatapku seperti itu...
Tanganku dingin, malu menyentuhmu...
Aku tak berdaya... maafkan... maafkan...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!