Tapi toh jatuh juga pada raksasa kuasa.
Raksasa kuasa itu tak punya hati,
Meski mereka punya anak, istri.
Raksasa kuasa itu faham betul bagaimana seharusnya hukum ditegakkan,
Raksasa kuasa itu sudah minum setengah air neraka hingga tangannya mendidih melindungi pelaku.
Kau Ayu, dibungkam, diam bak es batu disangkakan kau menikmati itu.
Kau teriak, bicara, disangkakan kenapa tak dari dulu.
Kau tunjukkan rupamu yang sayu disangkakan merayu.
Sudah, sudah, sudah... raksasa kuasa itu tak punya hati,
Tangannya terbelenggu oleh rendahnya diri.
Terlalu takut pada kamera, tapi tak pernah takut pada "kamera" Tuhan yang selalu ia sebut-sebut.