Paling tidak sekali saja
Sepanjang usia pernikahan kita
Biarkan telingaku mendengarnya
Entah kesurupan apa istriku bisa menulis kata-kata semanis itu. Padahal selama ini dalam diamnya dia selalu bisa membahagiakanku.
Sejenak pipi istriku merona ketika melihatku membaca tulisannya itu. Aku menghampirinya, kubisikkan di telinganya.
"Aku mencintaimu, meski tanpa kata"
Matanya membelalak seolah mengerti apa yang aku ucapkan.
Asal kau tahu, istriku adalah sosok yang tuli dan bisu. Namun aku percaya dia lebih bisa memahami cinta dariku, cinta yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H