Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Tanpa Kata

15 Maret 2019   12:21 Diperbarui: 15 Maret 2019   12:41 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seperti Dilan" sahutnya.

Aku menggelengkan kepala. Bagaimana aku bisa membuat puisi. Nilai bahasa Indonesiaku selalu buruk. Dan aku bahkan tidak bisa membedakan antara majas metafora, paradoks, hiperbola atau apapun itu.

Aku bahkan tidak mengerti perbedaan antara syair atau pantun. Bagiku semua itu hanyalah omong kosong belaka. Apalagi untuk merayu perempuan. Jelas bahwa aku tidak pernah punya pacar, jadi mana bisa merayu.

"Maaf Mas Farhan...aku tidak bisa menerimamu" kata Adinda.

Aku terluka, namun kucoba untuk memahami apa yang ada di pikiran gadis berusia dua puluh tahun itu. Aku memahaminya dan aku pun meninggalkannya.

===

Sepuluh tahun berlalu.

Kini aku telah memiliki seorang anak yang tampan dan seorang istri yang baik. Menurut orang lain, mungkin istriku adalah orang udik, orang kampungan, orang yang tidak mengikuti perkembangan zaman, orang yang tidak tren, orang yang tidak perduli dengan penampilan. Jauh berbeda dengan Adinda, sosok yang dulu sempat hinggap di hatiku.

Tapi bagiku istriku adalah seorang malaikat yang selama ini selalu menemaniku. Membuatku tersenyum ketika peluh keringat membasahi dahiku usai bekerja seharian menjadi tukang ojek di jalanan. Istriku senantiasa menghidangkan masakan sederhana dari tangan mungilnya. Istriku yang senantiasa membuatku merindukan rumah.

Suatu ketika aku membaca secarik kertas yang terselip diantara tumpukan bajuku.

Aku ingin mendengarmu mengatakan cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun