Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka di Balik Serpihan Hati

12 Desember 2018   14:45 Diperbarui: 12 Desember 2018   14:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka yang cinta

Luka yang setia

Sayang, semua tak mungkin terhapus begitu saja

Masalalu, masih bisa dikenangkan

Dan kini teruslah berjalan, membawai luka

Membuka lembaran baru, tanpa takut terluka

Oleh serpihan hati

Aku masih menatap lelaki yang memakai jas warna putih. Tubuh tegap dan rambut ikalnya takkan pernah kulupakan. Meskipun bertahun lamanya berlalu, namun aku merasa yakin dirinya pun belum melupakanku.

"Ganesha" tegur Bram sambil merapikan kacamata minusnya.

Aku hanya tersenyum seraya mengabaikan perasaan hatiku yang terluka kembali. Selama ini aku berusaha untuk tidak kembali ke Surabaya. Aku tidak mau bertemu dengan Bram. Apapun yang terjadi, Bram hanyalah bayangan masalalu yang seharusnya kuabaikan.

"Apa kabarmu?" tanya Bram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun