Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Cinta Pak Tua Buta Penjual Gorengan yang Tercatat di Surga

28 November 2018   15:01 Diperbarui: 28 November 2018   15:05 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.glittergraphics.org

Adalah cinta tak bertepi...

Saat diri tak lagi menggapai sepi.

Mencintai tanpa ingin menghakimi.

Tulus dan indah seperti air mengalir.


Adalah cinta yang tak bertepi...

Saat materi bukanlah hal yang dicari.

Karena kebahagiaan yang hakiki.

Adalah tulus kasih.

Pagi ini, kutelusuri jalan setapak yang entah akan membawaku kemana. Pepohonan nan rindang di pagi hari ini sejenak melupakan kepenatan dalam pikiranku. Aku terjebak di salah satu perkampungan karena mobil yang kukendarai mogok. Semalam aku telah berusaha mencari bengkel tapi yang kudapati hanya dua montir muda lulusan SMK. Dengan terpaksa, kupercayakan mobilku pada mereka. Namun hingga saat  ini  dua montir muda tersebut belum juga selesai memperbaiki mobilku.

Alhasil aku bermalam di salahsatu rumah warga sekitar. Rumah seorang Pak Tua yang hidup sebatang kara. Kupikir hidupnya jauh lebih menderita dariku. Aku, yang baru saja kehilangan kedua mertuaku beberapa bulan yang lalu karena kecelakaan pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun