Â
Coba pandangi diriku dan rasakan kasih tulusku
Hingga kau mengerti hanya dirimulah yang istimewa
Wanita penakluk senja
Wanita penakluk hatiku....
Namaku Hanan Adhitya, dirinya bernama Ganesha Prameswari.
Ini sudah memasuki tahun kedua kuliah di kampus Merah. Â Di hadapanku kini berjajar mahasiswa baru yang sedang orientasi dan pengkaderan. Namun pengkaderan tahun ini rupanya harus melunak, karena apabila ditemui tindakan kekerasan maka panitia pengkaderan yang kena hukuman skorsing dari pihak rektorat.
Beberapa mahasiswi baru menjadi perbincangan diantara kami. Sembari menyeruput kopi dan merokok, topik kami tidak jauh dari sekumpulan mahasiswi baru. Entah mengapa semenjak adanya PMDK tahun kemarin, kuota untuk mahasiswi kampus Merah ini makin diperbanyak oleh pihak kampus.
Kampus Merah kini sudah berubah seratus persen. Mahasiswa yang biasanya berambut gondrong dan jarang mandi sudah tidak ada lagi. Mereka sudah wangi karena malu dengan banyaknya mahasiswi berseliweran.
Di sebelahku berdiri seorang Ganesha, rupanya dia memasang tampang serius. Aku hampir tertawa melihatnya, ternyata seserius apapun, dia tetap tidak bisa memerankan peran antagonis. Ganesha melihat kearah kerumunan mahasiswi baru yang jauh lebih modis daripada angkatannya dulu.
"Mereka cantik ya" Ganesha membisikkan ke telingaku. Aku tertawa mendengarnya.