Hal ini menjadi kontroversi, karena pada saat adegan Lisa Simpsons menjabat menjadi presiden Amerika Serikat, dia melontarkan bahwa Amerika telah “mewarisi anggaran yang cukup besar dari Presiden Trump.” Banyak orang mengklaim bahwa clip itu menyambung dengan adegan pada film Trumptastic Voyage karena mereka menganggap cuplikan tersebut sangat akurat untuk kehidupan dlam dunia nyata dan juga Trump adalah tokoh yang kontroversial dan juga sering melontarkan pernyataan yang akan ramai diperbincangkan bahkan diperdebatkan oleh publik.
2. Berikutnya adalah ramalan The Simpsons mengenai Perang Rusia-Ukraina pada tahun 1998 pada episode yang berjudul The Simpsons Tide. Pada episode tersebut, terdapat adegan pengakuan Rusia dalam sebuah sidang PBB bahwa sebetulnya Uni Soviet belum pecah, yang kemudian dilanjutkan benteng yang menampilkan Rusia dan memperlihatkan banyak tank yang keluar serta tentara yang bersiaga. Walau tidak secara spesifik menyebutkan akan menyerang dimana ataupun kemana, hal ini benar-benar terjadi. Invasi pertama Rusia ke Ukraina terjadi pada tanggal 24 Februari 2022 di Kyiv dengan 137 korban tewas dan 316 orang luka-luka.
Di tanggal yang sama, Al Jean yang merupakan penanggung jawab The Simpsons memberikan respon melalui akun Twitter karena episode ini juga menjadi viral setelahnya. “Sangat sedih untuk mengatakan ini tidak sulit diprediksi” tulis beliau di akunnya @aljean. Al Jean menjelaskan dalam wawancara nya dengan Hollywood Reporter “Saya benci mengatakannya, tetapi saya lahir pada tahun 1961, jadi 30 tahun hidup saya dijalani dengan momok Uni Soviet” kalimat nya juga dilanjutkan “Jadi bagi saya, sayangnya ini bukan prediksi. Kami baru tahu hal-hal akan menjadi buruk. Begitulah tuturnya pada Hollywood Reporter.
3. Ada banyak sekali prediksi yang ditampilkan dalam serial kartun ini. Penggemar menemukan banyak contoh lain dari prediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Tak terkecuali dari dunia hiburan. Dalam episode The Simpsons yang berjudul When You Dish Upon A Star yang ditayangkan pada tanggal 8 November 1998 menunjukkan sebuah gambar bangunan berlogo 20th Century Fox, yang dimana jika dilihat lebih jeli terdapat kalimat yang bertuliskan “20th Century Fox, A Division of Walt Disney Co.”. Pada tahun 2017, diumumukan oleh Walt Disney bahwa mereka telah resmi membeli aset 21st Century Fox semilai 39 milir pounds. Diskusi antara kedua belah pihak terjadi selama berbulan-bulan, sehingga sekarang Disney memiliki 21st Century Fox, 20th Century Fox Film Studios, dan 39 persen saham di Sky. Ketua dari Fox yaitu Rupert Murdoch dan Ketua serta CEO dari Disney yaitu Bob Iger yakin bahwa keputusan serta kesepakatan yang mereka ambil akan membawa hasil yang baik bagi kedua belah pihak, terutama setelah penyatuan keduanya.
4. Tidak hanya dari panggung politik, keamanan suatu negara, serta dunia hiburan, prediksi dari The Simpsons juga merambah ke dunia olahraga. Dalam sebuah episode yang berjudul You Don’t Have to Live Like a Referee menayangkan pejabat FIFA yang berkunjung ke 742 Evergreen Terrace guna berdiskusi dengan Homer. Tetapi, saat berupaya meyakinkan homer untuk menjadi tokoh penting di FIFA, pejabat itu ditangkap polisi. Dalam cuplikan ini, terlihat bahwa pencipta The Simpsons menyindir FIFA sebagai organisasi yang terlibat korupsi. Terdapat obrolan wakil presiden FIFA yang digambarkan berkulit gelap dan menyinggung tentang korupsi seperti "Saya yakin anda sudah familiar dengan Piala Dunia.
Tuan Simpsons, tolong kami. Kebusukan sudah terjadi dimana-mana. Bahkan saya bisa melihat diri saya sebentar lagi ditangkap karena melakukan korupsi." Pada kenyataannya, di bulan Mei 2015 Amerika Serikat mendakwa beberapa tokoh dan perusahaan terkait dugaan korupsi di FIFA dengan berkas dakwaan berjumlah 47 yang beragam kasusnya. Kasus yang terjadi diantaranya yaitu, kasus korupsi, pencucian uang, pemerasan, dan konspirasi. Pada Rabu 27 Mei 2015, Departemen Kehakiman Amerika Serikat dalam pernyataan nya menambahkan beberapa kegiatan kriminal tersebut berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama yaitu 24 tahun yang diketahui bertujuan untuk menambah kekayaan/aset pribadi melalui korupsi dalam sepak bola Internasional.
Ada terdakwa individu dan perusahaan dalam kesalahan ini. Terdakwa Individu tersebut termasuk dua Wakil Presiden dari FIFA yang masih menjabat, Presiden dan mantan Presiden CONCACAF atau Asosiasi Sepak Bola Amerika Tengah dan Jamaika. Bahkan, karakter wakil presiden FIFA yang yang digambarkan dalam serial ini sama sama berkulit hitam yang mana sama dengan Jeffrey Webb yang merupakan wakil presiden FIFA, salah satu terdakwa individu dalam kasus tersebut.
Selain beberapa teori tersebut, masih banyak ramalan/prediksi lain yang dapat dibuktikan dari serial kartun The Simpsons ini. Setelah mengetahui teori-teori konspirasi yang ada pada serial komedi kartun The Simpsons, kita pasti bertanya-tanya apakah teori, ramalan, atau prediksi-prediksi itu dapat dibuktikan. Untuk itu, diperlukan adanya kajian dalam pemahaman kebenaran dan kepastian mengenai kontroversi dari teori-teori dalam beberapa cuplikan pada episode The Simpsons ini. Berikut pemahaman mengenai konsep kebenaran menurut beberapa ahli sebagai bukti pendukung adanya teori konspirasi dari kartun The Simpsons.
Menurut Verhaak & Imam kebenaran adalah kenyataan adanya yang menampakkan diri sampai masuk akal. Kebenaran menurut Bertrand Russel adalah suatu sifat dari kepercayaan dan diturunkan dari kalimat yang menyatakan kepercayaan tersebut. Kebenaran merupakan suatu hubungan tertentu antara suatu kepercayaan dengan suatu fakta. Kebenaran adalah hubungan antara pengetahuan dan apa yang jadi objeknya, yaitu apabila terdapat persesuaian dalam hubungan antara objek dan pengetahuan kita tentang objek itu.
Kebenaran menurut Plato dan Aristoteles adalah pernyataan yang dianggap benar itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Kebenaran itu tampaknya bersifat relatif, sebab apa yang dianggap benar oleh suatu masyarakat, belum tentu akan dinilai sebagai suatu kebenaran oleh masyarakat lain. Dari beberapa pendapat ahli mengenai kebenaran, dapat disimpulkan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang nyata dan sesuai dengan fakta dan bersifat relatif.
Pengetahuan muncul karena adanya kesadaran dari subjek pengenal terhadap objek yang dikenal/dipercayainya. Subjek sebagai pengenal harus bisa memposisikan hubungan dirinya dengan objek yang akan dikenal, sedangkan objek yang dipilih juga seolah-olah harus terbuka kepada subjek yang berhubungan dengan objek tersebut. Lalu, untuk mendapatkan sebuah kepastian, pengetahuan, subjek, dan objek tersebut harus ditambahkan dengan evidensi. Evidensi sendiri adalah bukti, bahan, fakta, data, atau realitas yang ada dan dipercayai oleh pihak subjek. Dalam satu kesatuan ini, kepastian berada pada pihak subjek, sedangkan evidensi terdapat pada pihak objek. Evidensi merupakan objek yang berupa/bisa dilihat, sedangkan kepastian adalah keyakinan dari dalam diri subjek bahwa objek yang ingin diketahui benar-benar dikenalnya.