Di sini kita tidak langsung mengukur pemahaman sang anak, melainkan menarik minatnya kembali untuk memulai belajar. Ataupun permainan lain sederhana seperti tebak menebak kalimat melalui gambar.Â
Tentunnya, permainan ini pun masih bisa dikaitkan dengan agenda belajar yang akan datang. Sehingga, seperti sebuah pepatah satu kali mendayung dua tiga pulau terlampaui.Â
Begitupun dengan dunia profesional. Di masa post holiday blues ini, beberapa karyawan yang belum siap kembali ke tempat kerja dan langsung mengambil jatah cuti awal tahun.Â
Dengan menambah liburan di awal tahun, nyatanya belum tentu menghindarkan kita dari sindrom ini. Lingkungan kantor yang supportif jadi PR bagi HR supaya karyawannya cepat kembali produktif.
HR pun punya peluang yang sama seperti guru, misalnya dengan membuat gathering awal tahun. Di mana tiap-tiap karyawan dapat lebih mengenal satu sama lain sebelum harus mencapai target kerja.
HR juga bisa membuat berbagai kompetisi internal antar divisi di awal tahun. Sehingga di awal tahun dan hari pertama masuk kerja, para karyawan tidak langsung merasa seperti ditodong oleh pekerjaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H