Mohon tunggu...
Eka Rizky
Eka Rizky Mohon Tunggu... Supir - Ojek online

Saya adalah seorang driver ojek online yang mengisi waktu luang dengan belajar disalah satu perguruan tinggi negeri di Jawa tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Keindahan Alam di Gunung Merbabu

13 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:17 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Setelah satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai di puncak Triangulasi. Pemandangan dari puncak ini sangatlah menakjubkan. Sungguh hati kami merasa sangat kecil dihadapkan dengan ciptaan Sang Pencipta. Kalimat syukur selalu kami ucapkan selama disana.

Beberapa meter dari puncak Triangulasi, terdapat puncak Kenteng Songo. Asal usul dinamakan Kenteng Songo karena disini terdapat sembilan batu yang menyerupai kenteng. Pemandangan disini juga tidak kalah menakjubkan. Banyak pendaki yang berfoto ria diatas sini

Tiga puluh menit di puncak, kami gunakan untuk mengabadikan momen yang sangat membahagiakan. Setelah puas di puncak, kami memutuskan untuk turun menuju tenda. Sesegera mungkin kami bersihkan tenda dan sampah yang ada di sekitarnya.

Setelah sekian lama, akhirnya kami turun membawa segala macam sampah yang kami temukan. Tidak lupa juga, kami mengisi air di sumber mata air terdekat. Bahkan kami harus berpisah dengan sebagian anggota rombongan untuk mengambil tanda pengenal di pintu rimba.

Lima jam waktu yang kami perlukan untuk sampai di pintu rimba. Segala macam sampah yang kami bawa ke puncak, diperiksa ulang oleh pihak pengelola. Alhamdulillah, sampah yang kami bawa utuh semua.

Setelah perjalanan yang sangat melelahkan, kami mutusin untuk mengendarai ojek menuju tempat penginapan. Rasa lapar yang tidak bisa ditahan, mengharuskan kami makan malam di tempat penginapan. Setelah mandi dan salat, akhirnya kami pulang ke rumah masing-masing.

Sepanjang jalan menuju rumah, kondisi fisik kami sudah sangat lelah. Tempat pengisian bahan bakar dan toko roti menjadi tempat istirahat kami. Keselamatan menjadi prioritas utama dibandingkan kecepatan waktu untuk kami sampai rumah.

Setelah tiga jam perjalanan, kami sampai di rumah masing-masing. Perlengkapan yang kami sewa untuk mendaki, dikembalikan esok hari. Langit malam menjadi saksi betapa lelahnya tubuh ini.

Malam berlalu sangat cepat. Bangun di pagi hari membuat tubuh ini masih sangat lelah. Semoga pendakian selanjutnya, kondisi fisik kami sudah pulih untuk menghadapi rintangan gunung-gunung lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun