Ketahanan Pangan yang RentanKetergantungan pada impor membuat ketersediaan pangan di Kaltim tidak stabil. Gangguan pada rantai pasok dapat menyebabkan kelangkaan pangan dan lonjakan harga yang merugikan masyarakat.
Pelemahan Ekonomi LokalPetani dan produsen pangan lokal mengalami kerugian akibat terbatasnya akses pasar. Hal ini memperburuk kondisi ekonomi pedesaan dan memperlebar kesenjangan antara desa dan kota.
Masalah Kesehatan MasyarakatPola konsumsi yang tidak beragam menyebabkan ketidakseimbangan gizi dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes dan obesitas, di samping memperburuk angka malnutrisi pada anak.
Alternatif Solusi dari Daerah/Negara Lain
Thailand - One Tambon One Product (OTOP). Setiap daerah memaksimalkan potensi pangan lokal dengan dukungan pemerintah untuk branding, pemasaran, dan pengembangan produk unggulan daerah.
Korea Selatan - Hansik Globalization. Kampanye nasional melalui sekolah, media, dan restoran untuk memperkenalkan pangan lokal dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk dalam negeri.
Jawa Tengah - Pasar Mitra Tani. Program ini menghubungkan petani lokal langsung dengan konsumen, memotong rantai distribusi, dan membuat harga produk lokal lebih kompetitif.
Rekomendasi Kebijakan
Untuk meningkatkan pemanfaatan pangan lokal dan mewujudkan kemandirian pangan di Kalimantan Timur, diperlukan langkah-langkah berikut:
Perbaikan Kebijakan yang Mendukung Pangan LokalRevisi kebijakan untuk memberikan insentif seperti subsidi harga dan pengurangan pajak bagi petani dan UMKM pangan lokal.
Peningkatan Edukasi tentang Pangan LokalKampanye gizi di sekolah, komunitas, dan media massa yang terintegrasi dengan program B2SA guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan lokal.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!