Pasti anda mengira kurang darah dan darah rendah itu sama, meski gejalanya mirip kedua kondisi ini berbeda. meski memiliki gejala yang mirip seperti mudah lelah, pusing sempoyongan, mata berkunang dll sehingga keduaanya tumpang tindih sering di anggap sebagai hal yang sama dan hal ini yang perlu di luruskan.Â
"kalau darah rendah atau hipotensi yaitu tekanan darahnya yang rendah dan di ukur menggunakan alat tensi meter sedangkan kurang darah atau anemia adalah butir darah merahnya yang berkurang dan diukur pakai Hb meter" terang prof.Dr.dr. Budhi sentianto, Sp JP,FIHA.
Hipotensi  adalah kondisi dimana tekanan darah lebih rendah dari tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Menurut pakar darah rendah baru dapat terjadi jika tekanan darah sistoliknya kurang dari 90 mmHg dan tekanan diatoliknya dibawah 60 mmHg. Â
Gejalanya antara lain pusing hingga terasa mau pingsan, kurangnya konsentrasi, mata kabur dan berkunang, mual,demam, kulit pucat, sesak napas, kelelahan dan haus dan detak jantung lebih cepat normalnya dan iramannya menjadi tidak teratur.
Cara mengatasi sekaligus mencegah hipotensi/kurang darah
1. Meningkatkan asupan cairan
Cairan dapat meningkatkan volume darah dan mencegah terjadiya dehidrasi, yang mana kedua hal ini sangat penting untuk penanganan hipotensi.Â
Minum minimal 8 gelas perhari di tambah dengan makan sayur dan buah yang banyak mengandung air, lebih banyak cairan akan meningkatkan volume darah dan peningkatan jumlah darah akan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah arteri.
2. Meningkatkan asupan natrium (garam)
Natrium merupakan mineral yang tersedia di dalam garam, selain dalam garam, sayur, buah dan minuman, olahraga juga mengandung natrium yang bisa menjadi sumber asupan natrium bagi orang dengan hipotensi
3. Hindari minuman beralkohol
Alkohol dapat memicu dehidrasi atau kekurangan cairan. semakin banyak cairan yang hilang dari tubuh , tekanan darah juga akan semakin berkurang.
4. Hindari berdiri terlalu lama
tidak berdiri terlalu lama dapat mencegah terjadinya tekanan darah menjadi semakin rendah yang di pengaruhi oleh kondisi syaraf.Â
5. Minum obat-obatan
Terdapat beberapa obat-obatan yang dikhususkan untuk kasus tekanan pada darah rendah. jika obat-obatan diperlukan prinsip kerja obat tersebut dengan meningkatkan volume darah atau mempersempit arteri sehingga tekanan di dalam darah akan meningkat karena akan ada lebih banyak darah yang mengalir melalui ruang yang lebih kecil. penggunaan obat-obatan ini harus dengan resep dokter.
Sedangkan kurang darah disebut juga dengan anemia yaitu kondisi dimana seseorang tidak memiliki sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang memadai kesetiap organ dan jaringan tubuhnya. dimana pada wanita nilai notmal hemoglobin 12-16gr/dl dan pada pria 13-15 gr/dl.Â
Gejalanya mulai dari kelelahan,muka pucat,jantung berdetak tapi tak beraturan, sesak napas,nyeri dada, pusing hiingga tangan terasa dingin.
cara mencegah kurang darah yaitu
1. mengubah pola makan dan konsumsi suplemen tambahan
2. menambah asupan zat besi
3. konsumsi asam folat
4. tingkatkan asupan vitamin C
5. tingkatkan asupan vitamin B12
sumber : http://hellosehat.com
sumber : www.halodoc.com
Jadi seseorang yang kurang darah belum tentu tekanan darahnya kurang begitu juga sebaliknya, namun bisa saja seseorang yang anemia juga memiliki hipotensi atau malah anemia tapi hipertensi atau tekanan darah tinggi, tidak nyambung kan kalau ada pasien hipotensi tidak anemia tapi minum obat untuk anemia.
jadi sebelum mengkonsumsi pil penambah darah yang berisi zat besi, asam folat dan mineral lainnya, pastikan dulu bahwa memang sudah melakukan kedua pemeriksaan tersebut yaitu pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensi meter dan pemeriksaan hemoglobin kemudian konsultasikan  pada dokter.
Salam Sehat........
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI