Mohon tunggu...
Eka Puji Astuti
Eka Puji Astuti Mohon Tunggu... -

Making the world smiles...

Selanjutnya

Tutup

Money

Aplikasi Six Sigma pada Produk Clear File di Perusahaan Stationary

5 Januari 2011   15:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:55 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya Six Sigma adalah konsep statistik yang mengukur suatu proses yang berkaitan dengan cacat - pada level enam (six) sigma dengan 3.4 cacat dari sejuta peluang (Brue, 2002). Aplikasi Six Sigma berfokus pada cacat dan variasi, dimulai dengan mengidentifikasi unsur- unsur kritis terhadap kualitas (CTQ) dari suatu proses. Six Sigma menganalisa kemampuan proses dan bertujuan menstabilkannya dengan cara mengurangi atau menghilangkan variasi-variasi. Langkah mengurangi cacat dan variasi dilakukan secara sistematis dengan mendefinisikan, mengukur, menganalisa, memperbaiki, dan mengendalikannya. Langkah sistematis dalam Six Sigma dikenal dengan metode DMAIC. Team Six Sigma didalam menyelesaikan proyek yang spesifik untuk dapat meraih level Six Sigma perlu berpedoman pada 5 fase pada DMAIC tersebut (Paul, 1999).

3. KONDISI PRODUK CLEAR FILE, PENENTUAN PROYEK DAN PROCESS MAPPING

Salah satu produk PT. X adalah "Clear File Color Base". Produk Clear File ini terdiri dari: cover, pocket, insert paper, index paper, spine paper, spine cover, dan cover pocket. Untuk memilih produk yang diperbaiki, maka dilakukan rekap data defect cost pada tujuh komponen penyusun Clear File. Berdasarkan data tersebut, pocket memiliki defect cost tertinggi di antara komponen penyusun Clear File lainnya, sehingga proyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah "Pocket Clear File Color Base".

Jenis cacat pada produk pocket dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: cacat mayor dan cacat

minor. Cacat mayor adalah cacat fatal dan bisa menimbulkan kerusakan sedangkan cacat minor

hanya menyebabkan cacat pada produk. Hasil perhitungan dampak cacat dan hasil diskusi dengan pihak Quality Assurance menunjukkan bahwa cacat minor terlipat memiliki cacat proses yang terbesar. Alasan kedua adalah penurunan cacat minor pocket melibatkan paling banyak man-power dalam pengerjaannya.

Proces mapping merupakan salah satu alat Six Sigma yang paling esensial dalam mendokumentasikan proses. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa proses produksi Clear File dimulai dari tahap supplier. Supplier di sini bertindak sebagai penyuplai dari PP, PE, paper, resin, PP roll, paper 70 gr, stamping foil, spine paper, index paper, inner/outer box, D -ring, spine cover, ring/ injection part, leaflet, spine sticker, dan barcode. Material dan komponen yang ada diinspeksi di bagian Quality Inspection. Bila material dinyatakan sesuai dengan kualitas, maka material tersebut dikirim ke bagian warehouse. Dari warehouse, material-material tersebut diproses ke berbagai bagian proses produksi yang dibagi berdasarkan jenis hasil produksinya yaitu: pocket, cover, assembling, finishing, memasang stiker dan barcode, dan finishing. Setelah semua produk selesai tahap finishing, maka produk clear file dikirim ke warehouse dan dilakukan inspeksi di bagian Quality Inspection. Bila produk jadi tersebut dinyatakan bagus, maka produk siap untuk dikirim oleh bagian shipment.

4. PASE PADA DMAIC

Pada bahasan ini akan dijabarkan fase-fase pada DMAIC sebagai kerangka dasar melakukan

perbaikan kinerja kualitas dengan menggunakan metode Six Sigma.

4.1 Fase Pendefinisian (Define)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun