Mohon tunggu...
Ekanya Adrian
Ekanya Adrian Mohon Tunggu... Wirausaha -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Geliat Jawa Barat Menyambut PON & Peparnas 2016

15 Desember 2015   08:25 Diperbarui: 15 Desember 2015   11:38 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Lili dan Lala"][/caption]Menjelang diadakannya PON (Pekan Olahraga Nasional) ke XIX dan Peparnas (Pekan Paralympic Nasional) ke XV, panitia Bidang Pelayanan Penyedia Media (PPM) dan 25 Blogger Kompasiana meninjau beberapa venue pertandingan yang berada di tengah kota Bandung. Ini merupakan sebuah kesempatan istimewa untuk para blogger karena wartawan pun belum diundang untuk berkeliling seperti ini.

Sebagai seorang blogger yang tinggal di Bandung, hati tentu saja sangat gembira menyambut acara nasional yang akan digelar di Provinsi Jawa Barat ini. Kami, 25 blogger yang memiliki beragam profesi. Ada yang penulis buku, pengusaha, pegawai kantor, ibu rumah tangga, dan ada pula blogger dari luar kota Bandung yang sangat antusias ingin mengikuti acara ini. Semuanya punya satu tekad, ingin menjadi bagian dari tuan rumah yang baik dan siap menyambut tamu-tamu yang akan hadir ke Jawa Barat, minimal dengan tulisan yang bisa menjadi sumber informasi masyarakat.

Puncak acara PON 2016 akan diadakan pada tanggal 9 hingga 21 September 2016. Peparnas 2016 akan diadakan satu bulan setelah PON dilaksanakan. Venue pertandingan tidak hanya di sekitar kota Bandung saja, tetapi tersebar pula di kota-kota lain, seperti Cirebon, Indramayu, Sumedang, dan sebagainya. 

Peninjauan pertama yang kami lakukan adalah di dalam kampus UPI (Universitas Pendidikan Indonesia). UPI yang memiliki jurusan olahraga ternyata mempunyai berbagai wahana olahraga yang memadai, bahkan ada yang sudah berstandar internasional. 

Venue pertama yang kami lihat adalah Gymnasium UPI yang akan diperuntukkan bagi pertandingan taekwondo dan hoki indoor. Di dalam venue ini terlihat beberapa pekerja yang sedang membereskan bagian lantai dan tangga. 

Venue berikutnya adalah lapangan softball yang akan diperuntukkan bagi tim putri. Lapangan ini sedang dibenahi agar pada saat hujan tidak timbul genangan air. Berbagai lokasi pertandingan ini sedang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya karena ditargetkan dari 725 medali emas yang diperebutkan, 10% akan dilombakan di dalam venue di UPI. Wah, itu sebuah kebanggaan bagi Bandung dan bagi UPI juga tentunya. 

Setelah meninjau lokasi tadi, kami berkunjung ke venue untuk sepak takraw. Pandangan kami langsung tertuju pada lantai gedung yang masih sangat berkilau, wow… Pantas di pintu masuk banyak sepatu berjejer alias kalau masuk harus buka alas kaki. Gedung ini kelihatannya sudah siap hampir 100% untuk digunakan pertandingan nanti. Kalau di arena lain kami selalu berdiri saat mendengar penjelasan, di gedung ini kami bisa leyeh-leyeh sejenak di lantai yang bersih dan nyaman. Adeeemmm...

Venue terakhir di UPI yang kami tinjau adalah untuk pertandingan renang, loncat indah, dan renang indah. Renovasi di venue ini sudah mencapai 81% hingga nantinya siap digunakan pada saat PON. Fasilitas di UPI ini adalah satu-satunya di Bandung yang sudah memiliki sertifikat kolam renang berstandar internasional.

Total ada tujuh cabang olahraga yang diselenggarakan di empat venue UPI Bandung. Kunjungan ke beberapa venue itu dimanfaatkan para blogger untuk mengumpulkan foto-foto yang menarik untuk dipublikasikan melalui media sosial yang mereka miliki.

Selanjutnya, pada siang hari rombongan blogger bergerak menggunakan bis menuju Rumah Makan Bancakan untuk makan siang dan bincang-bincang bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang menjabat juga sebagai Ketua PB PON.

Pada acara kumpul tersebut, Bapak Gubernur yang sangat ramah ini bercerita tentang awal mula Jawa Barat ditunjuk sebagai tuan rumah PON 2016. Waktu dinyatakan terpilih itu adalah pada tahun 2010, akan tetapi panitia belum langsung bergerak karena masih harus menghadapi PON 2012 di Riau. Pada tahun 2013, barulah keluar SK dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) yang mengukuhkan Jawa Barat sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON pada 2016.

Menurut Kang Aher, sapaan akrab Gubernur Jabar, pekerjaan paling krusial saat ini adalah menyiapkan venue-venue olahraga. Pada saatnya nanti, barulah fokus pada acara puncak. Butuh sangat banyak relawan untuk penyelenggaraan acara PON dan Peparnas ini. Diperkirakan akan ada sekitar 15.000 relawan yang tersebar untuk menyukseskan acara. Kang Aher mengambil contoh dari suksesnya acara di Singapura yang melibatkan banyak relawan. Venue juga ditargetkan akan rampung 90% pada Desember 2015. Selebihnya, secara fisik akan diselesaikan secepatnya sebelum Juni 2016. 

Perhelatan nasional yang menelan biaya sekitar 2 triliun rupiah ini akan dibuka secara meriah di Stadion Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung. Untuk memperlancar lalu lintas menuju Soreang, pemerintah akan focus untuk menyelesaikan pembuatan jalan tol Soroja (Soreang-Pasir Koja) pada Agustus 2016. Gebyar acara PON nanti akan dimeriahkan oleh gelar budaya Jawa Barat.

Sebenarnya disayangkan juga bahwa Stadion Bandung Lautan Api di Gedebage Bandung belum bisa digunakan karena masih ada penelusuran kasus dugaan korupsi, sehingga ijin untuk mengelola bangunan belum ada. Padahal stadion ini keren banget lho… Semoga di lain waktu bisa digunakan untuk acara olahraga internasional.

Ketua PB PON ini memaparkan pula tentang Catur Sukses PON, yaitu :

  1. Sukses Gebyar Penyelenggaraan PON dan Peparnas 2016 untuk kemudian akan dibuatkan menjadi sebuah buku perjalanan PON mulai dari persiapan hingga selesai
  2. Sukses Prestasi sebagai kebangkitan olahraga nasional, lahirnya rekor baru, bibit-bibit atlet berbakat, dan lain-lain.
  3. Sukses Ekonomi Kreatif, khususnya di Jawa Barat
  4. Sukses Administrasi, menyelesaikan masalah di hulu agak tidak ada ekor masalah keuangan di kemudian hari. 

Pada akhir acara, Bapak Gubernur juga sempat memberikan beberapa souvenir dan menerima kenang-kenang berupa t-shirt dari Kaos Gurita Bandung yang bertema tentang Atlet.

Setelah beramah-tamah dengan Gubernur, rombongan bergerak meninjau venue sepatu roda di GOR Saparua dan kemudian bergerak kembali menuju Gedung Sate. Yang berkesan di akhir acara ini adalah untuk pertama kalinya kami bisa sampai di puncak bangunan Gedung Sate dan memandang indahnya pemandangan di Bandung. Keren pake banget deh pokoknya.

Oh iya, sebelum kelupaan, kenalin juga nih maskot PON nanti. Maskot PON XIX Tahun 2016 di Jabar adalah hewan Surili, sejenis kera yang bahasa Latinnya Presbytis Comata. Binatang ini merupakan primata asli Jawa Barat yang saat ini populasinya hanya 4000 - 6000 ekor. Keberadaannya hanya di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gede Pangrango. Maskot PON ini memakai "Iket", yang merupakan ciri masyarakat Jawa Barat yang memiliki karakter nilai luhur ke-Jawa-Baratan, yaitu : "Cageur, Bageur, Bener dan Pinter".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun