Mohon tunggu...
Eka L Prasetya
Eka L Prasetya Mohon Tunggu... Pemimpin Redaksi Mabua Magazine -

when you go forward, I go backward. somewhere we will meet.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebanyakan yang Memakai Dukun adalah Pejabat dan Orang Kota

11 September 2011   03:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04 12586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat memang sudah terlanjur percaya dengan kekuatan-kekuatan supranatural. Peradaban manusia sejak masa lampau, lanjut Ronny, telah mempercayai 7 kekuatan dari unsur alam yang dianggap memiliki kekuatan mistis, antara lain yang berasal dari langit yakni guruh, guntur, dan bintang. Mereka juga sangat menyakini keberadaan tokoh-tokoh manusia yang memiliki karomah, misalnya dukun, pertapa atau orang-orang yang dianggap sakti meninggal dunia, kuburan mereka banyak didatangi untuk meminta berkah.

Mereka juga percaya pada bagian tubuh manusia dapat memunculkan kesaktian. Mereka percaya juga akan kekuatan tumbuh-tumbuhan yang seringkali dicap angker, misalnya pohon kapuk, jati, atau pohon beringin yang sudah berusia ratusan tahun. Sejak zaman dahulu pun orang-orang mempercayai tuah benda-benda tertentu semisal keris, jimat, lukisan-lukisan, dan lain-lain. Bahkan mereka pun percaya pada kekuatan suara-suara seperti kutukan, sumpah, dan semacamnya.

Kepercayaan itu, urai Ronny, berkaitan erat dengan okultisme yang berlangsung di Indonesia. "Okultisme adalah paham yang menganut suatu ajaran yang bersifat rahasia dan sembunyi-sembunyi."

Ronny meneliti ada tiga jenis okultisme di lingkungan sosial kita. Pertama adalah okultisme yang paling mendominasi karena bersifat penipuan. Misalnya, ada orang yang mengklaim diri bisa mencarikan jodoh, membuat orang bisa kaya raya, menyantet, dan memelet seseorang.

"Kedua merupakan Okultisme yang bersifat alamiah yang dimiliki manusia sejak lahir. Ia mempunyai bakat alam di mana bisa mendengarkan sesuatu yang tidak bisa didengar orang lain, melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain atau membaca pikiran orang lain. Atau ia mempunyai kemampuan untuk meramal kejadian yang akan datang, semacam clairvoyance. Okultisme yang seperti ini jarang ada di Indonesia. Kalaupun ada jumlahnya seribu berbanding satu," tutur Ronny Nitibaskara.

Ketiga adalah okultisme bersifat supranatural di mana orang memiliki kemampuan menembus alam gaib dengan cara belajar, berguru, turun temurun atau mendapatkan ilham dan wangsit tertentu. "Paling banyak terdapat di sini adalah Okultisme nomor satu dan nomor tiga," kata Ronny. *ekalprasetya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun