Walhasil, dengan usaha yang maksimal, semakin hari jumlah penonton live streaming mengalami peningkatan drastis. Pada awal mula hanya berjumlah ratusan, rekor pertama jumlah penonton mencapai angka 6.000 penonton.
Hingga pada pencapaian rekor tertinggi mencapai 20.000 penonton. Untuk sebuah pertunjukan seni kebudayaan tentu angka ini tidak bisa dikatakan sebagai hal yang biasa saja, karena hal ini membuktikan bahwa daya tarik wayang kulit ternyata masih diminati oleh banyak orang.
Baca juga: Wayang Golek: Antara Pertunjukan dengan Alur Naskah Aslinya
Selain itu, penggunaan bahasa yang ringan, mudah dipahami, serta cerita -- cerita yang dikemas sedemikian rupa sehingga menghadirkan pertunjukan yang selalu dinantikan oleh penggemarnya.
Dalam pembawaan tokoh wayang, yang menjadikan Ki Seno Nugroho memiliki puluhan ribu penggemarnya adalah hadirnya tokoh Bagong yang memiliki karakter suara yang khas.Â
Menurut pengakuannya, proses penemuan suara khas untuk tokoh Bagong ini ia lakukan sampai 9 kali tahap. Pada akhirnya sebagai tokoh yang nggleleng / ndugal Bagong berhasil menarik perhatian terutama kalangan anak muda untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit olehnya baik secara langsung maupun via live streaming.
Dengan kemudahan akses teknologi saat ini diharapkan mampu memberikan dampak besar dalam upaya pelestarian budaya asli nusantara, terutama wayang kulit.
Sehingga generasi yang akan datang tidak kehilangan tontonan yang berisi tuntunan serta tatanan layaknya wayang kulit sebagai budaya adiluhung bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H