Mohon tunggu...
Eka Herlina
Eka Herlina Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca Perempuan Dalam Drama Korea Because This Is My First Life

25 November 2024   01:03 Diperbarui: 25 November 2024   01:04 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Drama Korea Because This Is My First Life (Sumber foto : tvn.cjenm.com)

Tentu saja aku bekerja, yaitu pekerjaan rumah tangga. Aku akan melahirkan anak-anak dan menghabiskan waktu bersama mertuaku. -- Horang, This Is My First Life

Seorang teman kuliah pernah berkata ketangguhan dan kemandirian karakter perempuan di dalam drama Korea (drakor) yang membuat dia menyukai serial televisi dari negeri ginseng tersebut.

“ Gue suka Ka. Semangat mereka itu lho! “

Ucapan teman itu membuka mata saya untuk memahami setiap alur cerita yang disajikan di dalam drama Korea. Jika selama ini saya menonton drakor hanya sebatas hiburan semata menikmati romantisme percintaan yang menyenangkan, namun ternyata ada nilai - nilai yang tak terduga di dalamnya.

Teman saya benar, soal karakter perempuan di drakor memberi inspirasi yang tak terduga dalam menjalankan kehidupan yang melelahkan sebagai perempuan yang terperangkap konstruksi sosial bagaimana perempuan selama ini dipandang lemah. Padahal sejatinya kita juga berarti dalam kehidupan ini.

Sebagai pilar utama dalam penyebaran nilai - nilai budaya Korea, Drakor juga membawa kita pada pemaknai lebih dari sekedar rasa suka. Tapi juga soal impian dan perjuangan dalam menemui kebahagiaan itu sendiri. Itu kenapa kebanyakan drakor berakhir happy ending. 

Menemui Makna diri Pada Karakter Perempuan di Drama Korea Because This Is My First Life

Ilustrasi foto : Karakter Yoon Ji Ho yang diperankan oleh Jung So Min ( Sumber foto : tvn.cjenm.com)
Ilustrasi foto : Karakter Yoon Ji Ho yang diperankan oleh Jung So Min ( Sumber foto : tvn.cjenm.com)

Salah satu drakor yang membawa saya pada pemaknaan perempuan yaitu berjudul Because this is my first life yang tayang pada 2017 lalu. Drama yang mempertemukan Jung So-Min (Yoon Ji - Ho) dan Lee Min Ki (Nam Se-Hee) salah satu drakor terbaik dan heartwarming dengan alurnya yang tenang dan kutipan - kutipan kalimat memorable, diantaranya :

Aku akan menunggu hati Se Hee. Sekalipun kami menikah tanpa kontrak, aku akan melakukan hal yang sama. Sepasang suami istri tidak selalu memenangkan hati satu sama lain. ini pertama kalinya aku menikah. Ini pertama kalinya aku mencintai seseorang juga, jadi aku tidak tahu banyak tentang ini. Aku tahu satu hal yang pasti: Memenangkan hati seseorang bukanlah sebuah permainan. Ini terjadi secara alami. – Yoon Ji Ho

Meskipun mengangkat mengenai pernikahan kontrak, namun cerita persahabatan Yoon Ji-Ho dengan dua karakter perempuan pendukung utama yang diperankan oleh Esom ( Woo Soo Ji ), dan Kim Ga-Eun ( Yang Ho-Rang) berhasil menghadirkan tiga pandangan berbeda dari karakter perempuan dalam memaknai diri mereka sebagai perempuan.

Cerita drama ini sangat relate dengan kehidupan modern sekarang dalam dalam memperjuangkan kehidupan karir, impian, dan relasi termasuk percintaan. Dimana tiga sahabat ini memutuskan untuk merantau ke Seoul dengan berbagai impian menemui kesuksesan.

Sayangnya, dalam perjalanan mereka dihadapkan dengan kenyataan kehidupan yang harus dilalui menjadi orang dewasa terutama usia 30-an. Soo-ji yang berjuang dengan pelecehan verbal yang setiap hari ia terima dari koleganya, Ji - Ho yang harus mengubur mimpinya sejenak karena mengalami pelecehan dari rekan kerjanya, dan Ho-Rang yang berusaha menyakinkan soal impian yang harus diraih dalam hubungannya dengan kekasihnya. 

Meskipun patriarki kerap dipandang sebagai adanya ketimpangan gender pada perempuan, namun melalui sosok Horang kita dapat melihat kebahagiaan perempuan yang memilih dan melenggangkan praktik patriarki.

Sementara pada karakter Sooji, perempuan juga berhak berkarir dengan bebas dan memiliki nilai diri yang baik karena kerja kerasnya bukan karena gender sebagai perempuan yang dinilai tidak pantas dalam meraih kesuksesan karir. Definisi perempuan pada karakter Jiho lebih memilih melepaskan diri dari otoritas budaya patriarki. 

Memaknai Perempuan bukan pada sosok terperangkap pada pekerjaan domestik ataupun pekerjaan formal. Namun, sejatinya perempuan berhak menemui makna diri berdasarkan kebahagiaan mereka. Dan ... berhenti memperdebatkan pekerjaan domestik semata pekerjaan perempuan yang tak ada artinya. 

Karena menjadi ibu rumah tangga, juga sebuah pekerjaan. 

.

Sumber : 

- https://tvn.cjenm.com/ko/tvnfirstlife/photo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun