Mohon tunggu...
Eka Herlina
Eka Herlina Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca Perempuan Dalam Drama Korea Because This Is My First Life

25 November 2024   01:03 Diperbarui: 25 November 2024   01:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto : Karakter Yoon Ji Ho yang diperankan oleh Jung So Min ( Sumber foto : tvn.cjenm.com)

Meskipun mengangkat mengenai pernikahan kontrak, namun cerita persahabatan Yoon Ji-Ho dengan dua karakter perempuan pendukung utama yang diperankan oleh Esom ( Woo Soo Ji ), dan Kim Ga-Eun ( Yang Ho-Rang) berhasil menghadirkan tiga pandangan berbeda dari karakter perempuan dalam memaknai diri mereka sebagai perempuan.

Cerita drama ini sangat relate dengan kehidupan modern sekarang dalam dalam memperjuangkan kehidupan karir, impian, dan relasi termasuk percintaan. Dimana tiga sahabat ini memutuskan untuk merantau ke Seoul dengan berbagai impian menemui kesuksesan.

Sayangnya, dalam perjalanan mereka dihadapkan dengan kenyataan kehidupan yang harus dilalui menjadi orang dewasa terutama usia 30-an. Soo-ji yang berjuang dengan pelecehan verbal yang setiap hari ia terima dari koleganya, Ji - Ho yang harus mengubur mimpinya sejenak karena mengalami pelecehan dari rekan kerjanya, dan Ho-Rang yang berusaha menyakinkan soal impian yang harus diraih dalam hubungannya dengan kekasihnya. 

Meskipun patriarki kerap dipandang sebagai adanya ketimpangan gender pada perempuan, namun melalui sosok Horang kita dapat melihat kebahagiaan perempuan yang memilih dan melenggangkan praktik patriarki.

Sementara pada karakter Sooji, perempuan juga berhak berkarir dengan bebas dan memiliki nilai diri yang baik karena kerja kerasnya bukan karena gender sebagai perempuan yang dinilai tidak pantas dalam meraih kesuksesan karir. Definisi perempuan pada karakter Jiho lebih memilih melepaskan diri dari otoritas budaya patriarki. 

Memaknai Perempuan bukan pada sosok terperangkap pada pekerjaan domestik ataupun pekerjaan formal. Namun, sejatinya perempuan berhak menemui makna diri berdasarkan kebahagiaan mereka. Dan ... berhenti memperdebatkan pekerjaan domestik semata pekerjaan perempuan yang tak ada artinya. 

Karena menjadi ibu rumah tangga, juga sebuah pekerjaan. 

.

Sumber : 

- https://tvn.cjenm.com/ko/tvnfirstlife/photo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun