Mohon tunggu...
Eka Herlina
Eka Herlina Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasihat Indah dalam Pandangan Islam untuk Generasi Muda Agar Hidup Jauh dari Kegalauan

12 Juli 2024   10:43 Diperbarui: 12 Juli 2024   10:56 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya dalam pandangan Islam generasi muda adalah masa yang sangat penting dan menyenangkan. Pasalnya, di masa tersebut tubuh masih kuat, semangat dan memiliki kesehatan indera yang baik termasuk soal ingatan. Itu kenapa Nabi shallallahu ‘ alaihi wa sallam memberi penuh perhatian terhadap masa tersebut dengan mendorong agar bergegas memanfaatkan waktu muda dan tidak menyia-nyiakan waktu begitu saja. 

Sebagaimana sebuah hadits memaparkan bahwa Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma , dia berkata, Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki dalam rangka menasehatinya, “Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara : masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, sempatkanmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu." 

Dari paparan hadits di atas menyadari betapa pentingnya menjaga waktu muda sebelum datangnya waktu tua. Islam tidak mengajarkan generasi untuk untuk menjadi generasi yang lemah secara mental dan mudah terpuruk pada kesedihan hati.  

Agar tidak mudah terpuruk dalam masalah yang menyesakkan dan menghantam ragam emosi sehingga membuat kita gampang menyerah serta lemah, berikut beberapa nasehat indah dari para ulama salaf yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari : 

  • Beribadah Untuk Meraih Ridho dari Allah  Subhanahu wa Ta’ala 

Tujuan kita hidup adalah beribadah kepada Allah, sebagaimana Allah berfirman dalam Surah Adz Dzariyaat ayat 56, “Dan, aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” 

Beribadah hendaklah sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunnah serta memperhatikan kebaikan niat dan tujuan dalam ibadah yaitu semata - mata meraih ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala

Beribadah bukan untuk meraih simpati manusia yang membuat kita terjebak pada Riya. Terjatuh ke dalam Riya dalam beribadah dapat membatalkan amal ibadah tersebut. 

  • Menuntut Ilmu dengan Sungguh - Sungguh

Memanfaatkan masa muda dengan tubuh yang aktif serta panca indera yang sehat dengan fokus kepada pendidikan. Dalam menuntut ilmu dan memperoleh pengetahuan hendaklah memperhatikan dari mana mengambil pengetahuan agar tidak terjerumus pada kebatilan dan kebodohan. 

Diriwayatkan dari Hammad bin Zaid, bahwa dia berkata, Kami datang kepada Anas bin Sirin saat dia sakit, maka dia berkata: 

“Bertakwalah kepada Allah, wahai anak-anak muda, perhatikanlah dari siapa kalian menerima hadits - hadits ini, karena sesungguhnya ia termasuk agama kalian.“ 

Sepatutnya dalam menuntut ilmu wajib mengambil dari tangan para ulama yang mendalami ilmunya, dan memiliki keakuratan pengetahuan terhadap ilmu tersebut.  Memohonlah kepada Allah agar terhindar dari kesesatan dalam menuntut ilmu dan jangan mengambil ilmu dari sembarang orang. Manfaatkan waktu sebaik - baiknya dengan terus belajar dan menuntut ilmu. 

  • Perhatikan Kehidupan Akhirat 

Hasan Al- Bashri berkata, “Wahai anak-anak muda, perhatikanlah kehidupan akhirat, carilah ia, karena kami sering melihat siapa yang mencari akhirat, lalu dia mendapatkannya bersama dunia. dan, kami tidak pernah melihat seseorang mencari dunia , lalu dia mendapatkan akhirat bersama dunia.”

Tak bisa dipungkiri generasi saat ini terkadang merasa hidup ini berat dan melelahkan. Namun, sejatinya jika setiap individu fokus pada kehidupan akhirat maka tidak ada kekhawatiran akan dunia.  

Bukan berarti dengan fokus kepada kehidupan akhirat, hanya pasrah kepada kehidupan dunia. Islam tetap mengharuskan  untuk berusaha dan bekerja dengan rajin dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Hanya saja jangan sampai melalaikan ibadah. 

Contoh : Tetap menjaga sholat tepat waktu meskipun sibuk bekerja, insha Allah, Allah tetap menganugerahkan karunia dunia.

  •  Mengingat Kematian

Nasehat yang baik adalah nasehat kematian, artinya dengan mengingat kematian kita senantiasa menjaga ibadah dengan sebaik-baiknya sesuai Alquran dan Sunnah. 

Banyak diantara generasi muda terlena dengan usia yang mengira berumur panjang sehingga abai dengan kematian tidak mengenal usia. Sementara, kematian tidak mengenal apakah seseorang dalam keadaan siap atau tidak. Karena kematian tidak menunggu persiapan seseorang.

 Untuk itu jangan tertipu dengan kesehatan dan usia yang masih muda sehingga bermudah - mudahan dalam melakukan maksiat. Iman Ibnul Jauzi berkata, “ Wajib atas orang tidak yang tidak mengetahui kapan ajalnya tiba untuk bersiap - siap dan jangan terperdaya dengan fisiknya yang sehat karena banyak yang mari sebelum ia mencapai usia tua.” 

  • Jauhi Sikap Suka Menunda  

Sikap suka menunda dapat menghalangi dari kesempatan meraih kebaikan. Sayangnya, sikap suka menunda adalah sikap yang banyak merusak kebanyakan anak muda.

Hasan Al Bashri berkata, “hati -hati dengan sikap menunda -nunda. Engkau sekarang berada di hari ini dan bukan berada di hari esok. Jika besok tiba, engkau berada di hari berikut dan sekarang engkau masih berada di hari ini. Jika besok tidak menghampirimu, maka janganlah engkau sesali atas apa yang luput darimu di hari ini. “

Nah itulah sebagian nasehat indah dari para ulama kepada generasi muda yang dapat menjadi pedoman dalam menjalankan aktivitas sehari - hari di dunia ini sehingga jauh dari keresahan dan kegalauan hati. 

****

  • Sumber : 

Syaikh Prof Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr, ulama asal Riyadh, dalam bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berjudul 15 Nasehat Mulia Ulama Salaf Kepada Para Pemuda, Darul Haq, Jakarta : 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun