Sayangnya, uang dan kekayaan sudah bukan apa-apa. Herman punya itu semua.
"Aku tidak mau menerima apapun sebagai imbalan. Harta bukan lagi barang berharga. Ada hal yang lebih kita butuhkan." Ujar Herman khidmat.
"Apa itu Herman?" tanya salah seorang pengunjung.
"Diri kita sebagai manusia." Suasana ruang itu tiba-tiba senyap. " ....Selama berbulan-bulan kita telah kehilangan diri kita sebagai manusia. Kita menganggap kita hidup dari benda-benda berkilau padahal kita hidup dari kentang-kentang kotor yang tumbuh di tanah.
Kita selalu mengharapkan hujan uang padahal kita hanya butuh sedikit pertolongan orang. Kita sebagai manusia hanya butuh sedikit saja, tapi selalu ingin yang lebih berharga." Herman berkisah panjang. Sementara orang-orang merenungkannya dengan penuh penyesalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H