Mohon tunggu...
Eka Fitriani
Eka Fitriani Mohon Tunggu... Administrasi - Perempuan biasa

Jadilah yang baik, maka akan diberikan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Financial

Corona Kerja, Kita Cari Kerja

16 Juli 2020   16:30 Diperbarui: 16 Juli 2020   17:01 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Corona masuk ke Indonesia, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Bahkan para pesohor yang sebelumnya penghasilan ratusan juta dalam sebulan, sekarang sepi dan beberapa memilih banting setir profesi. Apalagi rakyat kecil yang pekerjaannya berhubungan dengan orang-orang. Tukang ojek misalnya, penghasilan yang tadinya pas-pasan sekarang jadi tidak ada penghasilan.

Saya sendiri termasuk yang terkena imbas dari virus yang dikenal dengan Covid-19 ini. Saya adalah karyawan sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Akibat Corona ini, saya hampir jadi korban PHK. 

Beberapa bulan terakhir perusahaan tempat saya bekerja sangat krisis dalam hal keuangan, dikarenakan client kami banyak yang terlambat pembayarannya. 

Dan juga omzet yang menurun drastis dari sejak Corona masuk ke Indonesia. Akibatnya diambil kebijakan pemotongan gaji kepada seluruh karyawan dan THR ditunda pembayarannya sampai bulan Desember.

Akibat kebijakan ini, perencanaan keuangan rumah tangga saya beberapa bulan ke depan gagal total. Yang tadinya bisa menyisihkan sedikit-sedikit, sekarang harus irit-irit agar tercukupi sampai akhir bulan. Bukan sampai situ saja, kebetulan kontrak kerja saya dibulan Juni selesai. 

Saya pun sebelumnya tak terpikirkan akan terkena imbas dari kerugian perusahaan yang nilainya sangat memprihatinkan. Tak menyangka dan tak mengira pada akhir bulan Juni saya diputuskan oleh manajemen perusahaan bahwa saya tidak akan dilanjutkan kontrak kerja . Kaget dan sedih setelah mendengar keputusan yang sangat mengejutkan itu. 

Tapi saya masih berpikir positif dan tenang karena sebelumnya, saya melamar kerja selalu diterima bahkan mudah sekali bagi saya untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain. Tapi pada saat itu saya belum tertarik dan masih sangat nyaman untuk bekerja di perusahaan yang sekarang, sebelum Corona datang.

Akhirnya pada akhir bulan Juni saya off kerja. Sebelumnya saya sudah mempersiapkan untuk melamar pekerjaan dan ratusan lamaran sudah saya kirimkan ke perusahaan-perusahaan melalui berbagai media. Saat itu sangat sedikit sekali lowongan yang dibuka, mungkin hanya 1-4 lowongan dalam sehari di satu aplikasi yang sebelumnya bisa 5-10 lowongan. 

Sehingga saya harus menginstall puluhan aplikasi pencarian kerja untuk memperbanyak peluang saya mendapat pekerjaan. Beberapa kali saya diundang interview lewat aplikasi zoom yang sedang hits saat pandemi ini.

Namun tidak ada satupun perusahaan yang menerima saya. Saya hampir putus asa karenanya. Kemarin belaga sombong karena banyak tawaran pekerjaan namun sekarang hanya bisa gigit jari karena sulitnya mendapatkan pekerjaan di tengah pandemi. 

Saya mengerti, banyaknya berita yang beredar bahwa banyak perusahaan melakukan PHK besar-besaran karena mengalami kerugian akibat pandemi. Sehingga memungkinkan banyak juga karyawan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan, seperti saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun