Ketika seseorang membantu atau menolong orang lain, ada yang berharap agar kelak dirinya bisa mendapatkan pertolongan, namun ada pula yang harapannya hanya sekedar untuk melepas dosa, atau hanya ingin bebas dari tanggungjawab moral.
Pada intinya, lahirnya sebuah harapan dari seseorang, ketika dia membantu orang lain, hukumnya sah-sah saja dan wajar, selama apa yang diharapkan itu tidak memberatkan atau merugikan orang lain.
Alturisme lahir dari tipe orang yang berbeda, ada yang lahir karena suka rela, ada pula yang lahir karena proses paksaan atau dorongan dari luar. Walaupun demikian kedua-duanya tidak ada ruginya, karena pada akhirnya, mereka yang memberikan pertolongan pada orang lain akan mendapatkan mood positif. Mood positif, ini akan memepengaruhi aktivitas seseorang, sehingga dirinya akan cenderung produktif, dan memiliki rasa kebahagiaan yang besar.
Perlu dicatat dan diingat, bahwa diri anda adalah pusat kendali atau kontrol akan hidup yang sedang anda jalani. Oleh sebab itu, jangan sampai akumulasi permasalahan hidup, menjadi penyebab pudarnya rasa bahagia yang seharusnya bisa anda nikmati.
Cobalah untuk meluangkan waktu, menyadarkan diri, bahwa anda berhak untuk bahagia. Mulailah untuk mencipatakan kebahagiaan dengan cara membantu atau menolong sesama.
Untuk dapat membantu atau menolong orang lain, tidak harus dengan hal besar yang terlihat muluk-muluk. Mulailah dengan hal kecil yang sederhana, mungkin anda bisa melakukannya dengan cara membantu menyebrangkan orang lain.
Semoga tulisan ini bermanfaat...
Salam Hangat...
Salam Sukses...Â
***