Pernahkah anda menolong seseorang? Pernahkah anda membantu seseorang? Bagaimana perasaan anda setelah menolongnya? Jika anda lupa akan perasaan itu, maka anda bisa mencobanya lagi. Cobalah untuk membantu orang lain, dan rasakan sensasinya.
Evaluasi
Mayoritas orang yang hidup di masa sekarang memiliki tingkat kebahagiaan yang cukup rendah. Hal ini terjadi lantaran banyaknya tekanan hidup, mulai dari pusing dengan berbagai tugas sekolah, tugas kuliah, tugas kantor, berbagai tagihan, tuntutan, dan masih banyak lagi yang tak mungkin bisa disebutkan satu per satu.
Banyaknya persoalan hidup, menjadikan manusia lepas kontrol. Sadarkah anda, bahwa hidup anda lebih banyak dikendalikan oleh hal lain?
Padahal, seharusnya anda-lah orang yang memegang kendali akan hidup yang sedang anda jalani.
Belajar
Semua orang bisa dipastikan pernah membantu dan menolong orang lain. Ada orang yang bergerak karena kesadaran akan dirnya sendiri, ada juga orang yang bergerak atas dorongan orang lain. Ada mereka yang membantu karena terpaksa, ada pula mereka yang membantu karena suka rela.
Tapi dibalik itu semua, tahukah anda bahwa ada fakta yang cukup mengejutkan? Fakta, bahwa setiap orang akan merasakan kebahagiaan setelah dia membantu orang lain, baik itu terpaksa atau tidak terpaksa. Sadar atau tidak sadar, biasanya orang akan mendapati perasaan lega, seperti hilangnya beban berat yang selama ini membuat hati seseorang menjadi sesak, seperti ada perasaan bahagia yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata.
Setiap perilaku yang dilakukan oleh seseorang, dapat dipastikan memiliki motif. Â Selfish Alturism, merupakan motif pribadi yang dimiliki oleh seseorang ketika dia membantu atau menolong orang lain, hal ini terjadi baik secara sadar atau tidak sadar.
Perilaku seseorang ketika dia membantu atau menolong orang lain, memiliki motif yang berbeda-beda. Motif itu biasanya terimplementasikan dalam bentuk harapan.
Ketika seseorang membantu atau menolong orang lain, ada yang berharap agar kelak dirinya bisa mendapatkan pertolongan, namun ada pula yang harapannya hanya sekedar untuk melepas dosa, atau hanya ingin bebas dari tanggungjawab moral.
Pada intinya, lahirnya sebuah harapan dari seseorang, ketika dia membantu orang lain, hukumnya sah-sah saja dan wajar, selama apa yang diharapkan itu tidak memberatkan atau merugikan orang lain.
Alturisme lahir dari tipe orang yang berbeda, ada yang lahir karena suka rela, ada pula yang lahir karena proses paksaan atau dorongan dari luar. Walaupun demikian kedua-duanya tidak ada ruginya, karena pada akhirnya, mereka yang memberikan pertolongan pada orang lain akan mendapatkan mood positif. Mood positif, ini akan memepengaruhi aktivitas seseorang, sehingga dirinya akan cenderung produktif, dan memiliki rasa kebahagiaan yang besar.
Perlu dicatat dan diingat, bahwa diri anda adalah pusat kendali atau kontrol akan hidup yang sedang anda jalani. Oleh sebab itu, jangan sampai akumulasi permasalahan hidup, menjadi penyebab pudarnya rasa bahagia yang seharusnya bisa anda nikmati.
Cobalah untuk meluangkan waktu, menyadarkan diri, bahwa anda berhak untuk bahagia. Mulailah untuk mencipatakan kebahagiaan dengan cara membantu atau menolong sesama.
Untuk dapat membantu atau menolong orang lain, tidak harus dengan hal besar yang terlihat muluk-muluk. Mulailah dengan hal kecil yang sederhana, mungkin anda bisa melakukannya dengan cara membantu menyebrangkan orang lain.
Semoga tulisan ini bermanfaat...
Salam Hangat...
Salam Sukses...Â
***
Penulis : Eka Fatikhul Firdausi
Tentang Penulis : *Penulis berprofesi sebagai Fasilitator di Forum Psikologi BISA dan Founder Rumah Konseling Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H