Mohon tunggu...
Fahmi Muhamad Eka Nugraha
Fahmi Muhamad Eka Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang

Saya adalah seorang mahasiswa semester 1 di Politeknik Negeri Semarang, Program Studi Akuntansi Manajerial. Saya memiliki minat besar dalam bidang akuntansi dan manajemen keuangan, serta pengalaman dalam memimpin organisasi selama menjadi Ketua OSIS di SMKN Parungponteng. Saya juga aktif dalam UKM Koperasi Mahasiswa Bahtera Manunggal yang mengasah kemampuan saya dalam dunia koperasi. Dengan pengetahuan yang saya peroleh, saya bercita-cita untuk membangun koperasi simpan pinjam di desa setelah lulus, dengan harapan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Saya adalah pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan senang belajar hal-hal baru untuk mengembangkan diri di bidang yang saya tekuni.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

SMKN Parungponteng Mengantarkanku Tembus SNBP Keluar Provinsi

5 Oktober 2024   00:01 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:21 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi OSIS Periode Tahun 2022-2023/dok. pri

Sebagai seorang siswa di SMKN Parungponteng, aku tak pernah membayangkan bahwa sekolah yang berada di sebuah kecamatan kecil bisa menjadi jembatan yang mengantarkanku menuju kampus impianku di luar provinsi. Berawal dari minatku di bidang akuntansi, SMKN Parungponteng bukan hanya memberiku pengetahuan akademik, tapi juga pengalaman berharga yang menempa mental dan keterampilanku.

Selama di SMK, aku aktif di berbagai kegiatan, salah satunya menjadi Ketua OSIS, yang melatihku dalam kepemimpinan, kerja sama, dan tanggung jawab. Tak hanya itu, aku sering mengikuti berbagai kompetisi yang semakin mematangkan kemampuanku di bidang akuntansi. Semua pengalaman ini memberikan nilai tambah dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), yang menjadi jalur bagi siswa-siswa berprestasi untuk masuk perguruan tinggi tanpa tes.

Proses persiapan SNBP bukanlah hal yang mudah. Aku harus memastikan nilai akademikku konsisten tinggi, sekaligus aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Di tengah itu, dukungan dari para guru di SMKN Parungponteng sangat besar. Mereka selalu memberikan dorongan moral, serta bimbingan akademik dan non-akademik yang aku butuhkan. Bimbingan ini menjadi salah satu faktor penting yang membantuku menghadapi tantangan dalam proses seleksi.

Saat pengumuman SNBP, rasanya seperti mimpi. Aku diterima di Politeknik Negeri Semarang, sebuah perguruan tinggi negeri di luar Jawa Barat, di jurusan yang aku idamkan---Akuntansi Manajerial. Kabar ini disambut dengan penuh suka cita oleh keluarga dan teman-temanku. Bagi keluargaku, ini adalah kebanggaan tersendiri karena aku adalah salah satu dari sedikit siswa yang berhasil menembus perguruan tinggi di luar provinsi melalui jalur prestasi.

Kini, tantangan berikutnya adalah merantau, meninggalkan kampung halaman dan beradaptasi di lingkungan baru. Meski tantangan ini tak mudah, aku yakin bahwa bekal pendidikan dari SMKN Parungponteng dan tekad yang kuat akan membantuku menghadapi segala rintangan di depan. Aku berharap kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain di sekolahku---bahwa tak peduli seberapa kecil tempat asal kita, dengan usaha dan doa, kita bisa meraih mimpi besar.

Pengalamanku selama di SMKN Parungponteng adalah bagian penting yang membentuk diriku hingga bisa mencapai apa yang aku raih saat ini. Meskipun sekolah ini berada di daerah kecil, aku merasa mendapatkan banyak hal berharga, baik secara akademis maupun non-akademis. Berikut adalah beberapa pengalaman yang paling berkesan selama bersekolah di sana:

1. Menjadi Ketua OSIS

Salah satu pengalaman yang paling berpengaruh adalah ketika aku terpilih menjadi Ketua OSIS. Ini bukan hanya sekedar posisi, tapi tanggung jawab besar yang membantuku belajar tentang kepemimpinan, manajemen waktu, dan komunikasi. Mengelola berbagai program OSIS, berkoordinasi dengan guru-guru, dan bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai kelas melatihku untuk berpikir kritis dan membuat keputusan yang baik dalam situasi apapun.

Sebagai ketua, aku harus memastikan kegiatan sekolah berjalan lancar, mulai dari peringatan hari-hari besar nasional hingga acara-acara ekstrakurikuler yang melibatkan seluruh siswa. Selain itu, aku juga belajar bagaimana memotivasi orang lain, mendengarkan ide-ide mereka, dan bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Pengalaman ini memberikan fondasi yang kuat dalam hal kepemimpinan, yang sangat membantu ketika aku menghadapi tantangan-tantangan lain di kemudian hari.

2. Aktif dalam Kompetisi

Selama di SMK, aku juga sering mengikuti berbagai kompetisi, khususnya di bidang akuntansi. Kompetisi-kompetisi ini melatihku untuk berpikir cepat, akurat, dan kreatif dalam memecahkan masalah. Selain itu, aku belajar untuk tidak mudah menyerah, meskipun persaingan sering kali sangat ketat. Keberhasilan maupun kegagalan di setiap kompetisi membuatku semakin termotivasi untuk terus belajar dan memperbaiki diri.

Melalui kompetisi, aku bisa menguji kemampuan yang aku pelajari di kelas dan mendapatkan gambaran bagaimana penerapannya di dunia nyata. Pengalaman ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan analitis dan juga rasa percaya diri. Prestasi yang aku raih dalam kompetisi-kompetisi tersebut juga menjadi salah satu penunjang yang memperkuat profilku ketika mendaftar SNBP.

3. Hubungan Erat dengan Guru

Di SMKN Parungponteng, aku beruntung memiliki guru-guru yang sangat peduli dan mendukung perkembangan siswanya. Mereka tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga memberikan motivasi dan bimbingan di luar jam sekolah. Salah satu guru akuntansi yang paling berkesan selalu mengatakan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang nilai di atas kertas, tetapi juga bagaimana kita mampu menerapkan ilmu itu di dunia nyata.

Bimbingan ini sangat berharga saat aku mempersiapkan diri untuk SNBP. Guru-guru tak henti memberikan dukungan moral dan tips bagaimana menonjolkan prestasi dan keterampilan non-akademik dalam seleksi. Mereka juga membantu mengarahkan minatku lebih dalam pada akuntansi manajerial, yang kelak menjadi jurusan pilihanku di Politeknik Negeri Semarang.

4. Lingkungan Belajar yang Mendukung

Walaupun fasilitas di SMKN Parungponteng mungkin tidak sebaik sekolah-sekolah di kota besar, semangat belajar di antara siswa dan guru sangat tinggi. Aku merasakan betul bahwa lingkungan sekolah ini sangat mendukung siswa untuk berkembang. Baik dari sisi akademik maupun aktivitas lain, suasana belajar yang kolaboratif membuatku merasa nyaman dan termotivasi untuk terus maju.

Aku belajar bahwa keterbatasan fasilitas bukanlah hambatan untuk meraih mimpi. Justru, hal itu memacu kami untuk lebih kreatif dan berusaha lebih keras dalam mengembangkan diri. Semua siswa, termasuk aku, didorong untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, baik di dalam maupun di luar kelas.

5. Membangun Persahabatan yang Erat

Di SMKN Parungponteng, aku bertemu dengan teman-teman yang luar biasa. Kami bukan hanya belajar bersama, tetapi juga tumbuh bersama menghadapi berbagai tantangan. Persahabatan yang erat ini membuat masa-masa di sekolah menjadi sangat berkesan. Kami saling mendukung, berbagi tips belajar, bahkan saling memotivasi untuk terus berprestasi.

Bersama mereka, aku merasakan bagaimana pentingnya teamwork dan kerja sama dalam mencapai kesuksesan. Saat mengikuti lomba, bekerja di organisasi, atau sekadar belajar kelompok, kami selalu saling membantu, dan itu membuat perjalananku di SMK jauh lebih menyenangkan dan bermakna.

Kebanggaan dan Tantangan: Meraih SNBP dan Melangkah Keluar Provinsi

Ketika aku pertama kali diterima di Politeknik Negeri Semarang melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), perasaanku dipenuhi dengan campuran kebanggaan dan rasa syukur. Namun, di balik rasa bangga tersebut, ada juga tantangan besar yang menanti. Berikut ini adalah refleksi tentang kebanggaan yang kurasakan dan tantangan yang harus kuhadapi dalam perjalanan ini.

Kebanggaan

  1. Menjadi Perwakilan Sekolah dan Daerah Salah satu kebanggaan terbesarku adalah bisa mewakili SMKN Parungponteng dan daerah asal di tingkat nasional. Berhasil menembus SNBP dan diterima di Politeknik Negeri Semarang, yang berada di luar provinsi, adalah pencapaian yang sangat berarti bagi diriku, keluargaku, dan sekolahku. Aku merasa bahwa kerja keras selama ini terbayar, dan aku bisa menunjukkan bahwa meskipun berasal dari sekolah di daerah, aku mampu bersaing dengan siswa-siswa lain dari berbagai penjuru negeri.

Lebih dari sekadar pencapaian pribadi, ini juga menjadi kebanggaan bagi sekolah dan guruku, yang telah mendukungku selama ini. Mereka selalu percaya bahwa siswa dari sekolah kecil sekalipun memiliki potensi besar, dan aku bangga bisa membuktikan hal itu. Aku berharap pencapaian ini bisa menginspirasi teman-teman dan adik kelas di SMK agar berani bermimpi besar dan tidak ragu untuk mencoba meraih kesempatan yang sama.

  1. Dukungan dari Keluarga Menerima kabar bahwa aku diterima di Politeknik Negeri Semarang membuat keluargaku sangat bangga. Mereka selalu mendukung perjalanan pendidikanku sejak awal, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi biaya maupun jarak. Keluargaku melihat keberhasilanku ini sebagai bukti bahwa usaha dan doa tidak pernah sia-sia. Aku merasakan kebanggaan yang luar biasa karena bisa membahagiakan mereka dengan pencapaian ini.

Orang tuaku, khususnya, merasa bangga karena aku adalah salah satu dari sedikit siswa di daerah yang bisa melanjutkan pendidikan ke luar provinsi melalui jalur prestasi. Kebahagiaan mereka memberikan dorongan bagiku untuk terus maju dan membuat mereka semakin bangga di masa depan.

  1. Meraih Pendidikan yang Lebih Baik Politeknik Negeri Semarang dikenal sebagai salah satu politeknik terbaik di Indonesia. Bisa melanjutkan pendidikan di sana merupakan kebanggaan tersendiri karena aku akan mendapatkan akses ke fasilitas, pengajaran, dan pengalaman yang lebih luas dan berkualitas. Ini adalah kesempatan emas untuk mengembangkan kemampuan di bidang Akuntansi Manajerial, sesuai dengan minatku. Aku bangga karena telah berhasil meraih kesempatan ini melalui kerja keras dan prestasi yang aku bangun selama di SMK.

Tantangan

  1. Beradaptasi di Lingkungan Baru Tantangan terbesar yang langsung aku rasakan adalah beradaptasi dengan lingkungan baru. Semarang, sebagai kota besar yang sangat berbeda dengan daerah asal, menawarkan banyak hal baru yang belum pernah aku hadapi sebelumnya. Mulai dari cuaca yang berbeda, kehidupan kota yang lebih sibuk, hingga perbedaan budaya dan kebiasaan sehari-hari. Di sini, aku dituntut untuk mandiri dan bisa menyesuaikan diri dengan cepat agar bisa fokus pada kuliah.

Meskipun awalnya terasa berat, aku melihat ini sebagai kesempatan untuk tumbuh. Hidup di kota besar memberikan pengalaman yang berharga dalam memahami keberagaman, dan ini akan membantuku dalam mengembangkan perspektif yang lebih luas.

  1. Menjaga Keseimbangan Akademis dan Aktivitas Lainnya Sebagai mahasiswa, salah satu tantangan yang juga aku hadapi adalah menjaga keseimbangan antara studi akademis dan kegiatan non-akademis. Mengambil jurusan Akuntansi Manajerial menuntut fokus yang tinggi karena materi-materinya yang cukup kompleks. Di sisi lain, aku juga ingin aktif di organisasi kampus seperti UKM Koperasi Mahasiswa Bahtera Manunggal, yang sejalan dengan minatku di bidang koperasi.

Mengelola waktu antara kuliah, kegiatan organisasi, dan kehidupan sehari-hari di kota yang baru tentu menjadi tantangan tersendiri. Aku harus belajar mengatur prioritas dengan baik agar bisa sukses di keduanya tanpa merasa kewalahan. Keterampilan manajemen waktu yang aku pelajari saat menjadi Ketua OSIS di SMK sangat membantu dalam menghadapi tantangan ini.

  1. Tantangan Finansial Kuliah di luar provinsi tentu membutuhkan biaya yang lebih besar, mulai dari biaya hidup hingga biaya kuliah itu sendiri. Meskipun aku mendapatkan dukungan dari orang tua, ada tantangan finansial yang harus kami atasi bersama. Hidup mandiri jauh dari keluarga berarti aku harus lebih bijak dalam mengatur pengeluaran sehari-hari. Tantangan ini mengajarkanku untuk lebih bertanggung jawab secara finansial dan berpikir lebih matang dalam membuat keputusan terkait keuangan.

Aku juga mempertimbangkan untuk mencari peluang beasiswa atau pekerjaan paruh waktu di kampus untuk membantu meringankan beban finansial. Meskipun tantangan ini tidak mudah, aku percaya bahwa dengan perencanaan yang baik, semuanya bisa diatasi.

  1. Tekanan untuk Berprestasi Setelah berhasil menembus SNBP, aku merasa ada ekspektasi yang besar dari keluarga, teman-teman, dan sekolah untuk terus berprestasi. Terkadang, tekanan ini terasa cukup berat, apalagi mengingat bahwa aku kini berada di lingkungan yang kompetitif dengan mahasiswa-mahasiswa lain yang juga berprestasi. Tantangan ini membuatku harus tetap fokus dan konsisten dalam belajar agar bisa mempertahankan pencapaian akademikku di tengah tekanan yang ada.

Namun, aku selalu mengingatkan diriku bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan ritmenya masing-masing. Selama aku berusaha yang terbaik dan terus belajar dari setiap tantangan, aku yakin bisa mencapai hasil yang memuaskan tanpa terlalu membebani diri dengan ekspektasi.

Inspirasi untuk Siswa Lain: Berani Bermimpi, Berani Berusaha

Sebagai seseorang yang pernah merasakan duduk di bangku SMKN Parungponteng, aku ingin berbagi pesan inspiratif bagi teman-teman dan adik-adik yang sedang berjuang meraih mimpi mereka. Perjalananku hingga berhasil diterima di Politeknik Negeri Semarang melalui jalur SNBP bukanlah perjalanan yang mudah, namun penuh pelajaran berharga yang bisa aku bagikan untuk memotivasi kalian. Berikut adalah beberapa hal yang ingin aku sampaikan:

1. Berani Bermimpi Besar

Jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah mimpi. Meskipun kamu berada di sekolah atau daerah kecil, itu tidak berarti bahwa mimpi besarmu tidak mungkin tercapai. Aku sendiri berasal dari sebuah kecamatan kecil di Jawa Barat, namun tetap berani bermimpi untuk melanjutkan pendidikan di luar provinsi. Beranilah menetapkan target yang tinggi, karena mimpi besar akan menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras setiap harinya.

Mimpi besar bukan hanya soal menjadi yang terbaik, tetapi tentang bagaimana kamu ingin berkontribusi bagi dirimu sendiri, keluargamu, dan masyarakat di masa depan. Apapun impianmu---baik itu melanjutkan studi, berkarir di bidang yang kamu sukai, atau bahkan membangun sesuatu untuk komunitasmu---yakinlah bahwa kamu bisa mencapainya dengan kerja keras, ketekunan, dan doa.

2. Manfaatkan Kesempatan yang Ada

Selama sekolah, aku banyak belajar bahwa kesempatan mungkin tidak selalu datang dengan mudah, namun jika ada, kita harus berani memanfaatkannya sebaik mungkin. Saat ada kompetisi, organisasi, atau kegiatan yang bisa kamu ikuti, jangan ragu untuk terlibat. Pengalaman berorganisasi dan berkompetisi akan memberikanmu banyak pelajaran yang tidak selalu bisa didapatkan di ruang kelas.

Aku juga menyadari bahwa persiapan untuk mengikuti jalur SNBP bukan hanya soal nilai akademis, tetapi juga tentang bagaimana kita aktif di luar kelas dan memperkaya pengalaman. Jadi, jangan takut untuk mencoba hal baru, baik itu mengikuti ekstrakurikuler, terlibat di OSIS, atau ikut lomba di bidang yang kamu sukai. Setiap pengalaman akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi perjalananmu selanjutnya.

3. Jangan Takut Gagal

Kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Ketika aku mengikuti berbagai kompetisi di sekolah, tidak semua berjalan mulus. Ada saat-saat ketika aku tidak berhasil meraih juara atau hasil yang diharapkan. Namun, dari setiap kegagalan, aku belajar untuk bangkit dan mencoba lagi. Jangan pernah takut gagal, karena dari situlah kamu akan belajar menjadi lebih baik.

Jika kamu menghadapi kesulitan, entah itu dalam belajar atau dalam mengikuti kegiatan, ingatlah bahwa setiap orang pasti pernah mengalami hal yang sama. Yang membedakan adalah bagaimana kamu merespons kegagalan itu. Jadikan setiap kegagalan sebagai motivasi untuk berusaha lebih keras, dan percaya bahwa pada akhirnya, usahamu akan terbayar.

4. Dukungan dari Sekeliling Sangat Berarti

Dukungan dari orang-orang di sekitar sangat penting. Aku sangat beruntung memiliki guru-guru yang peduli dan teman-teman yang selalu mendukung. Mereka tidak hanya membantuku secara akademis, tetapi juga secara emosional ketika aku merasa lelah atau ragu. Carilah dukungan dari guru, teman, atau bahkan keluarga ketika kamu merasa membutuhkan. Mereka bisa memberikan pandangan baru, motivasi, dan bantuan yang mungkin tidak kamu sadari sebelumnya.

Selain itu, jangan ragu untuk menjadi sosok yang mendukung orang lain. Saling membantu dan mendorong teman-temanmu untuk berprestasi juga akan membuat suasana belajar menjadi lebih positif dan menyenangkan. Kebersamaan dalam berjuang akan membuat tantangan terasa lebih ringan.

5. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil

Banyak orang terlalu fokus pada hasil, apakah itu nilai ujian, posisi di kompetisi, atau sekadar target-target jangka pendek lainnya. Tapi, yang paling penting adalah proses yang kamu jalani untuk mencapai hasil tersebut. Saat aku mempersiapkan diri untuk SNBP, aku berusaha menikmati setiap langkahnya---mulai dari belajar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, hingga memperbaiki kekurangan di setiap kompetisi yang aku ikuti.

Jika kamu fokus pada proses, hasil yang baik akan mengikuti. Jangan terlalu terburu-buru ingin melihat hasil akhirnya, nikmati setiap proses yang kamu jalani dan terus lakukan yang terbaik. Ingatlah bahwa belajar dan berkembang itu adalah sebuah perjalanan panjang, dan keberhasilan yang sejati datang dari proses yang konsisten.

6. Percaya pada Diri Sendiri

Percaya pada diri sendiri adalah kunci utama untuk mencapai apapun yang kamu impikan. Mungkin ada saat-saat ketika kamu merasa ragu atau minder, terutama jika kamu merasa lingkunganmu terbatas atau kurang mendukung. Namun, selalu ingat bahwa potensi besar ada dalam dirimu, dan kamulah yang memegang kendali penuh atas masa depanmu.

Aku sendiri sering merasa ragu apakah aku bisa bersaing dengan siswa-siswa lain dari sekolah besar atau kota-kota besar. Tapi, dengan dukungan dari guru dan keluarga, aku belajar untuk percaya bahwa aku juga memiliki kemampuan yang sama, asalkan aku bersungguh-sungguh. Jangan biarkan latar belakang atau lingkungan menjadi batasan. Dengan keyakinan diri dan usaha yang keras, tidak ada hal yang tidak mungkin.

7. Jangan Lupa Berdoa

Selain usaha, doa adalah kekuatan yang tidak bisa diabaikan. Di tengah segala perjuangan dan tantangan, aku selalu percaya bahwa ada campur tangan Tuhan dalam setiap langkah yang aku ambil. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon petunjuk serta kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan yang kamu hadapi.

Usaha yang keras harus selalu diiringi dengan doa yang tulus. Dengan begitu, kita akan selalu merasa tenang dan yakin bahwa apapun hasilnya nanti, itu adalah yang terbaik bagi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun