Mohon tunggu...
Fahmi Muhamad Eka Nugraha
Fahmi Muhamad Eka Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang

Saya adalah seorang mahasiswa semester 1 di Politeknik Negeri Semarang, Program Studi Akuntansi Manajerial. Saya memiliki minat besar dalam bidang akuntansi dan manajemen keuangan, serta pengalaman dalam memimpin organisasi selama menjadi Ketua OSIS di SMKN Parungponteng. Saya juga aktif dalam UKM Koperasi Mahasiswa Bahtera Manunggal yang mengasah kemampuan saya dalam dunia koperasi. Dengan pengetahuan yang saya peroleh, saya bercita-cita untuk membangun koperasi simpan pinjam di desa setelah lulus, dengan harapan dapat memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar. Saya adalah pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan senang belajar hal-hal baru untuk mengembangkan diri di bidang yang saya tekuni.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

SMKN Parungponteng Mengantarkanku Tembus SNBP Keluar Provinsi

5 Oktober 2024   00:01 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanggaan dan Tantangan: Meraih SNBP dan Melangkah Keluar Provinsi

Ketika aku pertama kali diterima di Politeknik Negeri Semarang melalui jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), perasaanku dipenuhi dengan campuran kebanggaan dan rasa syukur. Namun, di balik rasa bangga tersebut, ada juga tantangan besar yang menanti. Berikut ini adalah refleksi tentang kebanggaan yang kurasakan dan tantangan yang harus kuhadapi dalam perjalanan ini.

Kebanggaan

  1. Menjadi Perwakilan Sekolah dan Daerah Salah satu kebanggaan terbesarku adalah bisa mewakili SMKN Parungponteng dan daerah asal di tingkat nasional. Berhasil menembus SNBP dan diterima di Politeknik Negeri Semarang, yang berada di luar provinsi, adalah pencapaian yang sangat berarti bagi diriku, keluargaku, dan sekolahku. Aku merasa bahwa kerja keras selama ini terbayar, dan aku bisa menunjukkan bahwa meskipun berasal dari sekolah di daerah, aku mampu bersaing dengan siswa-siswa lain dari berbagai penjuru negeri.

Lebih dari sekadar pencapaian pribadi, ini juga menjadi kebanggaan bagi sekolah dan guruku, yang telah mendukungku selama ini. Mereka selalu percaya bahwa siswa dari sekolah kecil sekalipun memiliki potensi besar, dan aku bangga bisa membuktikan hal itu. Aku berharap pencapaian ini bisa menginspirasi teman-teman dan adik kelas di SMK agar berani bermimpi besar dan tidak ragu untuk mencoba meraih kesempatan yang sama.

  1. Dukungan dari Keluarga Menerima kabar bahwa aku diterima di Politeknik Negeri Semarang membuat keluargaku sangat bangga. Mereka selalu mendukung perjalanan pendidikanku sejak awal, meskipun harus menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi biaya maupun jarak. Keluargaku melihat keberhasilanku ini sebagai bukti bahwa usaha dan doa tidak pernah sia-sia. Aku merasakan kebanggaan yang luar biasa karena bisa membahagiakan mereka dengan pencapaian ini.

Orang tuaku, khususnya, merasa bangga karena aku adalah salah satu dari sedikit siswa di daerah yang bisa melanjutkan pendidikan ke luar provinsi melalui jalur prestasi. Kebahagiaan mereka memberikan dorongan bagiku untuk terus maju dan membuat mereka semakin bangga di masa depan.

  1. Meraih Pendidikan yang Lebih Baik Politeknik Negeri Semarang dikenal sebagai salah satu politeknik terbaik di Indonesia. Bisa melanjutkan pendidikan di sana merupakan kebanggaan tersendiri karena aku akan mendapatkan akses ke fasilitas, pengajaran, dan pengalaman yang lebih luas dan berkualitas. Ini adalah kesempatan emas untuk mengembangkan kemampuan di bidang Akuntansi Manajerial, sesuai dengan minatku. Aku bangga karena telah berhasil meraih kesempatan ini melalui kerja keras dan prestasi yang aku bangun selama di SMK.

Tantangan

  1. Beradaptasi di Lingkungan Baru Tantangan terbesar yang langsung aku rasakan adalah beradaptasi dengan lingkungan baru. Semarang, sebagai kota besar yang sangat berbeda dengan daerah asal, menawarkan banyak hal baru yang belum pernah aku hadapi sebelumnya. Mulai dari cuaca yang berbeda, kehidupan kota yang lebih sibuk, hingga perbedaan budaya dan kebiasaan sehari-hari. Di sini, aku dituntut untuk mandiri dan bisa menyesuaikan diri dengan cepat agar bisa fokus pada kuliah.

Meskipun awalnya terasa berat, aku melihat ini sebagai kesempatan untuk tumbuh. Hidup di kota besar memberikan pengalaman yang berharga dalam memahami keberagaman, dan ini akan membantuku dalam mengembangkan perspektif yang lebih luas.

  1. Menjaga Keseimbangan Akademis dan Aktivitas Lainnya Sebagai mahasiswa, salah satu tantangan yang juga aku hadapi adalah menjaga keseimbangan antara studi akademis dan kegiatan non-akademis. Mengambil jurusan Akuntansi Manajerial menuntut fokus yang tinggi karena materi-materinya yang cukup kompleks. Di sisi lain, aku juga ingin aktif di organisasi kampus seperti UKM Koperasi Mahasiswa Bahtera Manunggal, yang sejalan dengan minatku di bidang koperasi.

Mengelola waktu antara kuliah, kegiatan organisasi, dan kehidupan sehari-hari di kota yang baru tentu menjadi tantangan tersendiri. Aku harus belajar mengatur prioritas dengan baik agar bisa sukses di keduanya tanpa merasa kewalahan. Keterampilan manajemen waktu yang aku pelajari saat menjadi Ketua OSIS di SMK sangat membantu dalam menghadapi tantangan ini.

  1. Tantangan Finansial Kuliah di luar provinsi tentu membutuhkan biaya yang lebih besar, mulai dari biaya hidup hingga biaya kuliah itu sendiri. Meskipun aku mendapatkan dukungan dari orang tua, ada tantangan finansial yang harus kami atasi bersama. Hidup mandiri jauh dari keluarga berarti aku harus lebih bijak dalam mengatur pengeluaran sehari-hari. Tantangan ini mengajarkanku untuk lebih bertanggung jawab secara finansial dan berpikir lebih matang dalam membuat keputusan terkait keuangan.

Aku juga mempertimbangkan untuk mencari peluang beasiswa atau pekerjaan paruh waktu di kampus untuk membantu meringankan beban finansial. Meskipun tantangan ini tidak mudah, aku percaya bahwa dengan perencanaan yang baik, semuanya bisa diatasi.

  1. Tekanan untuk Berprestasi Setelah berhasil menembus SNBP, aku merasa ada ekspektasi yang besar dari keluarga, teman-teman, dan sekolah untuk terus berprestasi. Terkadang, tekanan ini terasa cukup berat, apalagi mengingat bahwa aku kini berada di lingkungan yang kompetitif dengan mahasiswa-mahasiswa lain yang juga berprestasi. Tantangan ini membuatku harus tetap fokus dan konsisten dalam belajar agar bisa mempertahankan pencapaian akademikku di tengah tekanan yang ada.

Namun, aku selalu mengingatkan diriku bahwa setiap orang memiliki perjalanan dan ritmenya masing-masing. Selama aku berusaha yang terbaik dan terus belajar dari setiap tantangan, aku yakin bisa mencapai hasil yang memuaskan tanpa terlalu membebani diri dengan ekspektasi.

Inspirasi untuk Siswa Lain: Berani Bermimpi, Berani Berusaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun