Mohon tunggu...
Eka Emilia Trisna
Eka Emilia Trisna Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMKN 1 Kota Jambi

Hobi membaca, menonton, dan mendengarkan cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik

29 Februari 2024   15:37 Diperbarui: 29 Februari 2024   16:23 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PRAKTIK BAIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI  DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK KELAS X TKJ SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi manusia, pemerintah maupun negara. Pendidikan diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapi karena pendidikan itu sendiri merupakan institusi penting bagi proses penyiapan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan peserta didik, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kondisi yang saya temukan saat observasi langsung disekolah yaitu rendahnya motivasi dan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika. Hal terlihat dari adanya anggapan dari peserta didik bahwa fisika itu sulit dan tidak menyenangkan karena banyaknya rumus, kurang semangat dan antusiasnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran, kurangnya rasa ingin tahu pada materi pelajaran, kemampuan membaca peserta didik yang masih rendah, dan rendahnya aktivitas bertanya dan menyampaikan pendapat dalam proses pembelajaran.  Selain itu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru bersifat monoton di mana guru jarang melibatkan peserta didik pada saat proses pembelajaran di kelas. Contohnya guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan pendekatan tradisional yaitu guru secara aktif menjelaskan materi pelajaran, kemudian memberikan contoh dan latihan, yang mana peserta didik hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru sehingga pembelajaran berpusat pada guru (teacher center). Pembelajaran ini membuat peserta didik di kelas menjadi pasif, membuat mereka cepat merasa bosan dan pembelajaran menjadi tidak bermakna karena peserta didik tidak terbawa langsung dalam pengalaman belajar.

Menurut Mayer (2010) motivasi pada umumnya dianggap sebagai keadaan internal yang memulai dan mempertahankan tujuan yang mengarahkan perilaku., Motivasi bersifat : personal yaitu terjadi dalam diri siswa; activating yaitu mendorong aksi; energizing yaitu memperkuat ketekunan dan intensitas belajar; dan directed yaitu berusaha untuk mencapai tujuan belajar.

Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor internal berupa tingkat kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, minat, bakat dan motivasi dan faktor eksternal dari lingkungan serta faktor pendekatan belajar berupa model dan strategi. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik. Belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran tersebut. (Hamzah, 2015: 23).

Dari penjelasan diatas penulis berpendapat bahwa akar masalah yang timbul disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dari peserta didik dan faktor dari guru. Dari faktor peserta didik dikarenakan motivasi belajar peserta didik. Dari faktor guru dikarenakan guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang kurang bervariatif serta kurang tepatnya penggunaan media pembelajaran.

Dari akar masalah tersebut tantangan yang dihadapi penulis adalah bagaimana pemilihan model dan metode yang tepat agar menimbulkan minat belajar dan motivasi bagi peserta didik terhadap pelajaran fisika pada materi hukum gravitasi newton serta merancang dan menyiapkan perangkat pembelajaran yang efektif.

Upaya yang dapat dilakukan penulis untuk mengatasi tantangan diatas adalah dengan menggunakan model dan metode pembelajaran yang lebih bervariatif untuk mampu membuat aktivitas belajar peserta didik menjadi lebih aktif serta penggunaan media pembelajaran yang sesuai agar dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep pada peserta didik.

B. Pembahasan

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam melakukan sebuah kegiatan. Pengembangan sistem intruksional dalam proses menciptakan situasi dan kondisi tertentu memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan tingkah laku (Hamdani, 2011: 147)

Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mampu mendorong peserta didik untuk dapat terlibat aktif pada saat proses belajar mengajar adalah model Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah atau sering dikenal dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran melalui pemberian masalah dari dunia nyata di awal pembelajaran.

Menurut Riyanto (2009), model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk aktif dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan berpikir memecahkan masalah melalui pencarian data sehingga diperoleh solusi dengan rasional dan autentik.

Model Problem Based Learning merupakan salah satu cara belajar yang menuntut peserta didik aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan permasalahan. Pembelajaran akan dapat membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi dan meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Peserta didik akan dipaksa oleh proses pembelajaran yang mengharuskan dia untuk berkolaborasi, berpikir kritis, mencari tahu, bertanya, menjawab, menyampaikan kembali hasil belajarnya.

Sesuai dengan uraian diatas maka penulis memilih penggunaan model Problem Based Learning sebagai model pembelajaran dan metode yang digunakan adalah diskusi, ceramah, tanya jawab dengan pendekatan saintific. Proses pemilihan model dan metode, yaitu dengan mempelajari model pembelajaran, kemudian sintaksnya, lalu memahami karakeristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik, kemudian melihat karakteristik materi. Sintaks PBL yang digunakan yaitu : (1) Orientasi peserta didik pada masalah; (2) Mengorganisasi peserta didik; (3) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok; (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil; (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Pemilihan dan perancangan media pembelajaran berbasis  TPACK. Strategi yang dilakukan penulis adalah dengan memilih media yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi, karakteristik peserta didik, sarana dan prasarana, dan juga memilih media pembelajaran yang dikuasai dengan baik dalam pembuatan dan pengoperasianya. Di sini penulis memilih media pembelajaran gamma app, quizizz, praktikum Virtual simulasi Phet, serta penggunaan LKPD. Proses pembuatan media ajar dimulai dari mempelajari materi yang akan dibuat media pembelajarannya. Kemudian penulis merancang apa saja yang perlu dimasukan atau di tampilkan melalui gamma app tersebut seperti video dan materi ajar sebagai penguatan. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran antara lain pengetahuan penulis dalam mengoperasikan laptop untuk pembuatan media gamma app yang menarik, dan juga pengetahuan guru dalam penggunaan aplikasi virtual praktikum simulasi  PHET. Untuk penilaian hasil belajar pada aspek pengetahuan dengan soal pilihan ganda, pada aspek sikap dan keterampilan menggunakan lembar observasi.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan secara umum hasilnya sangat efektif dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik hal ini terlihat dari meningkatkan keaktifan peserta didik serta keterampilan berpikir yang terlihat dari sikap peserta didik dalam berdiskusi, tanya jawab, tanggapan dan pemaparan hasil diskusi.

Faktor yang menjadi keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh guru itu sendiri, tentang penguasaan terhadap model, metode, dan media pembelajaran yang telah di rancang sedemikian rupa, sehingga pada praktik ini telah berhasil mencapai tujuan yang diharapkan yaitu salah satunya untuk meningkatkan hasil belajar pada materi ajar hukum gravitasi newton yaitu persentase ketuntasan peserta didik di lihat pada rata-rata hasil penilaian kognitif pada akhir pembelajaran yaitu 82,61 % . Selain itu juga, keberhasilan pembelajaran ini diukur dari keaktifan belajar peserta didik dari sikap dan keterampilan presentasi diskusi kelompok dengan persentase rata-rata nilai keaktifan belajar yaitu 88% dan sikap persentase diskusi sebesar 87%.

C. Kesimpulan

Sehingga dapat diambil kesimpulan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based learning (PBL) yang dipadukan dengan media pembelajaran yang menarik berupa gamma app, quizizz, dan percobaan virtual simulasi PHET, akan meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran pada materi hukum gravitasi newton pada kelas X TKJ.

Daftar Pustaka

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Mayer, R. E. 2010. Applying the Science of Learning. Upper Saddle River: Pearson

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

ROSYIDAH, Nur Diana; NAGARA, Dinda Taruna; SUPRIANA, Edi. Model Problem Based Learning (PBL) Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Siswa. e-PROCEEDING FKIP , [Sl], v.4, n. 1, hal. 46-49, Desember. 2019. ISSN 2527-5917

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/15126

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun