Mohon tunggu...
Eka Dwiningsih
Eka Dwiningsih Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga, Penulis Lepas, Bisnis Owner

seorang ibu rumah tangga merangkap sebagai penulis sekaligus bisnis owner. saat ini fokus dulu di bidang menulis karena sempat tertunda beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Prostitusi Anak di Kota Malang Berkedok Warung Kopi, Bukti negara Gagal Melindungi Generasi

28 Januari 2025   17:10 Diperbarui: 28 Januari 2025   19:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekular Kapitalis Yang Merusak

Tidak dapat dipungkiri cara pandang sekularisme ini telah merusak sebagian besar masyarakat. Bagi masyarakat yang telah tertanam cara pandang rusak ini, dibenak mereka hidup hanya untuk mencari materi dan kesenangan jasad saja. mereka tidak memikirkan apakah yang mereka lakukan itu benar atau tidak. Baik dalam segi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga, dan bermasyarakat. 

Seperti para tersangka dalam kasus ini yang melakukan bisnis prostitusi karena bisnis ini memiliki peminat yang tidak ada matinya. Mereka mencari pekerja remaja untuk mereka jual kepada para lelaki hidung belang. Tanpa memikirkan lagi halal dan haram. 

Pola pikir masyarakat sekuler kapitalis hanya tertuju pada keuntungan dan kepuasan jasad sepuas puasnya. Mereka tidak hirau masalah halal, haram dan dosa.

Sedangkan negara yang mengadopsi cara pandang sekuler kapitalis hanya mencukupkan diri dengan membuat regulasi berupa undang-undang tanpa sanksi yang membuat jera para pelaku nya. 

Justru negara membiarkan paham sekularisme atau pemisahan kehidupan dari agama, dan paham kebebasan atau liberalisme diadopsi oleh masyarakat yang kemudian merusak tatanan kehidupan mereka.

Butuh Negara Pelindung

Negara sebagai institusi tertinggi seharusnyalah melindungi masyarakat seluruhnya baik anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. 

Islam mensyariatkan keluarga terutama ibu sebagai pendidik pertama dalam perkembangan seorang anak dan ayah sebagai walinya yang mencari nafkah. Seorang ibu yang salihah akan menanamkan kepada anak bahwa tujuan hidup yang hakiki adalah mendapatkan rida Allah SWT oleh karena itu hendaknyalah kita sebagai hamba Allah SWT sadar bahwa setiap aktivitas kita di dunia terikat sepenuhnya terhadap hukum Allah. Sehingga anak tumbuh dengan karakter yang kuat, senantiasa dalam ketaatan kepada Allah SWT, tidak mudah kalah dalam menghadapi kerasnya dunia. Hal ini hanya bisa didapatkan dalam penerapan sistem pendidikan islam.

Sistem pendidikan islam akan menghapus pemahaman yang merusak seperti liberalisme, sekularisme, kapitalisme dan paham lain yang merusak, 

Ayah sebagai wali dan pencari nafkah. Negara akan menjamin kemudahannya dalam mendapatkan lapangan pekerjaan yang halal, dengan gaji yang mencukupi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun