Mohon tunggu...
Eka Dwiningsih
Eka Dwiningsih Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga, Penulis Lepas, Bisnis Owner

seorang ibu rumah tangga merangkap sebagai penulis sekaligus bisnis owner. saat ini fokus dulu di bidang menulis karena sempat tertunda beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mencari Solusi Naiknya Dana Haji

5 Februari 2023   16:41 Diperbarui: 6 Februari 2023   14:10 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Islam Sebagai Solusi

Ibadah Haji adalah ibadah yang utama. Sebagaimana dalam hadis riwayat Abu Hurairah  radhiyallahu'anhu, "Nabi shalallahu alaihi wassalam ditanya, "Amalan apa yang paling afdal?" Beliau menjawab, "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Ada yang bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." Ada yang bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" "Haji mabrur", jawab Nabi shalallahu alaihi wassalam." (HR. Bukhari no. 1519). Sebuah mimpi besar bagi kaum muslimin untuk sampai ke Baitullah menunaikan serangkaian ibadah haji demi mendapat pahala haji Mabrur.

Namun, semakin tingginya ongkos haji serta lamanya antrean jamaah haji merupakan suatu masalah yang harus egera diurai. Jika kita tengok dalam sejarah maka akan kita temui kebijakan khas pemerintahan islam dalam mengatur ibadah haji:

  •  Membentuk departemen khusus haji dan umrah yang mengurusi persiapan, bimbingan, pelaksanaan hingga pemulangan jamaah ke daerah asal. Departemen ini akan bekerja sama dengan departemen kesehatan untuk kesehatan jamaah haji dan departemen perhubungan untuk transportasi.
  • Besarnya ongkos haji tidak diatur berdasarkan pada kacamata bisnis. Besar tidaknya ongkos haji bergantung pada jauh dekatnya jarak wilayah jamaah haji dengan tanah Haram serta kebutuhan akomodasi tiap jamaah. Pemerintah islam akan menyediakan pilihan rute baik darat, laut dan udara dengan ongkos yang berbeda.
  • Pemerintah islam sangat memperhatikan database jamaah haji untuk menentukan urutan prioritas pemberangkatan ibadah haji. Memprioritaskan jamaah yang belum pernah berangkat haji, serta memperhatikan kemampuan calon jamaah haji itu sendiri.
  • Pembangunan infrastruktur. Pada masa pemerintahan sultan Abdul Hamid II dibangun jalur kereta api Hijaz Railway dari Istambul, Damaskus, hingga Madinah untuk mengangkut jamaah haji. Dan menyediakan pos layanan umum yang menyediakan logistik termasuk dana zakat bagi yang kehabisan bekal.
  • Menghapus Visa haji dan umrah. Negara muslim adalah satu kesatuan sehingga tidak memerlukan Visa jika harus berkunjung dari satu daerah ke daerah lainnya. Visa hanya berlaku bagi muslim yang menjadi warga negara kafir.

Begitulah sejarah mencatat pengaturan dalam mengurusi tamu-tamu Allah SWT. Semua itu dibangun atas dasar pelayanan umat, kesederhanaan sistem, eksekusinya cepat, dan ditangani oleh orang yang profesional. Semua poin di atas hanya bisa diwujudkan dalam sistem islam, bukan kapitalisme.

Wallahualam bisawab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun