Mereka mengambil sampel anggur shine muscat dari salah satu supermarket modern. Setelah itu, mereka melakukan pengujian cepat menggunakan rapid test kit pada produk tersebut.Â
Hasil pengujian menunjukkan bahwa anggur muscat yang dijual di supermarket itu negatif terhadap cemaran residu pestisida.
NFA ini ibaratnya petugas parkir di mal. Mereka memeriksa mobil (dalam hal ini, anggur) satu per satu sebelum kita "masuk" dan menikmati belanjaan dengan tenang. Kalau sudah ada "stiker aman," ya artinya kita tidak perlu khawatir untuk konsumsi Shine Muscat ini.
Langkah Lanjutan NFA dalam Pengawasan dan Investigasi
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, sudah memastikan bahwa pengawasan akan terus dilanjutkan dengan lebih intens, bahkan akan ada investigasi lebih mendalam. Ini mencakup pengambilan sampel secara rutin dan pengujian laboratorium yang lebih ketat, khususnya pada produk impor seperti Shine Muscat ini.Â
Langkah ini juga diambil agar kita tidak cuma "aman-aman saja" di permukaan, tapi benar-benar yakin soal keamanan pangan dari dalam.
Penguatan Standar Batas Maksimum Residu (BMR)
Soal residu, NFA juga sedang berusaha keras agar standar Batas Maksimum Residu (BMR) semakin ketat. Saat ini, aturan BMR di Indonesia mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian No. 53 Tahun 2018, yang memang sudah lumayan ketat, tapi masih terus disempurnakan untuk mengikuti perkembangan konsumsi pangan di Indonesia.
Bayangkan BMR ini seperti rambu batas kecepatan di jalan raya. Selama kita "mengemudi" di bawah batas yang aman, buah-buahan yang kita konsumsi tetap aman. Dan NFA berperan seperti polisi lalu lintas yang siap memberikan peringatan atau sanksi pada produk yang tidak sesuai.
Pentingnya Label "Cuci Sebelum Dikonsumsi" dan Edukasi Konsumen
Nah, satu hal yang penting banget diingat, apalagi buat kita yang kadang suka asal comot buah dari kulkas tanpa mencucinya dulu. NFA mewajibkan semua produk anggur yang dijual untuk mencantumkan label "Cuci sebelum dikonsumsi."Â
Kenapa?Â
Karena anggur biasanya dikonsumsi langsung tanpa dikupas, jadi risiko residu di permukaannya tetap ada.
Seperti kalau kita habis jalan-jalan ke pasar atau naik transportasi umum, kan harus cuci tangan dulu sebelum makan, ya?Â