Mohon tunggu...
Eka Dharma Saputra
Eka Dharma Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasioner - ASN - Veterinarian

Bapak 2 anak yang ingin belajar dan berbagi manfaat lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pamer Rumah Mewah di Tiktok, Influencer Ini Malah Kena Musibah

19 Oktober 2024   11:07 Diperbarui: 19 Oktober 2024   11:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi influencer | Sumber gambar: freepik

Beberapa hari lalu, saya menemukan sebuah postingan di beranda Facebook yang cukup menarik perhatian. Isinya menceritakan tentang seorang influencer terkenal yang baru saja mengalami perampokan di rumah mewahnya. 

Apa yang menjadi sorotan netizen +62? 

Ternyata, sang influencer kerap membagikan konten "room tour" di media sosial, memperlihatkan detail rumah yang baru dibangunnya. Dari awal proses pembangunan hingga akhirnya pindah, setiap sudut rumahnya terekam jelas pada akun tiktoknya.

Dari komentar yang saya baca di postingan tersebut, banyak yang berpendapat bahwa perampok mengetahui seluk-beluk rumah itu dari unggahan-unggahan si korban. 

Menarik bukan? 

Bagaimana sesuatu yang tampaknya sepele, seperti membagikan "kebahagiaan" lewat media sosial, bisa berujung pada kejadian yang tidak diinginkan. 

Ini mengingatkan saya pada sebuah seminar tentang Literasi Digital yang pernah diadakan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali (Diskominfos Bali) di tempat saya bekerja beberapa bulan lalu.

Empat Pilar Literasi Digital: Panduan Hidup Aman di Era Digital

Dalam seminar tersebut, dibahas tentang empat pilar penting dalam Literasi Digital, yang disebut dengan singkatan CABE---Cakap, Aman, Budaya, dan Etika. 

Pilar-pilar ini mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam menggunakan internet dan media sosial.

  1. Digital Skill (Cakap): Kemampuan menggunakan teknologi dengan baik.
  2. Digital Safety (Aman): Mengutamakan keamanan dan perlindungan data pribadi.
  3. Digital Culture (Budaya): Menjaga nilai-nilai budaya dalam dunia digital.
  4. Digital Ethics (Etika): Bertindak etis dan bertanggung jawab secara digital.

Kasus perampokan di atas adalah contoh nyata dari kurangnya kesadaran terhadap pilar Aman. Ketika kita dengan mudah membagikan kehidupan pribadi di media sosial, kita sering kali lupa bahwa di balik layar ada orang-orang yang mungkin punya niat kurang baik.

Apakah Aman Membagikan Kehidupan Pribadi di Media Sosial?

Kita semua pernah melakukannya. Membagikan foto liburan, pamer momen berharga, atau bahkan mengumumkan keberadaan kita secara real-time di media sosial. Hal ini terlihat normal, bahkan bisa jadi kita merasa semakin dekat dengan teman-teman virtual kita. 

Tapi pernahkah kita berpikir dua kali sebelum membagikan sesuatu?

Coba bayangkan, kamu baru saja memposting di Instagram, "Hai guys, kami sekeluarga lagi otw ke Bali nih, long weekend time!" dan dalam hitungan detik, komentar mulai berdatangan.

  • "Wah, seru banget! Enjoy liburannya kak!"
  • "Idih, jalan-jalan terus, enak banget hidupnya."

Namun di luar sana, mungkin ada orang yang berpikir, "Hmm, rumahnya kosong nih, kapan lagi ada kesempatan?"

Kenyataannya, berbagi terlalu banyak bisa menjadi bumerang. Kita mungkin tidak berpikir bahwa informasi yang kita bagikan secara terbuka di media sosial bisa dimanfaatkan oleh orang yang berniat jahat.

Etika Digital: Tidak Hanya Tentang Privasi, Tapi Juga Tanggung Jawab

Keamanan digital bukan hanya tentang menjaga diri sendiri, tetapi juga tentang etika dan tanggung jawab kita sebagai pengguna. Apa yang kita bagikan tidak hanya memengaruhi kita, tetapi juga orang lain. 

Jangan sampai kita menjadi penyebar informasi yang salah, hoaks, atau bahkan informasi yang bisa membahayakan orang lain tanpa kita sadari.

Sebagai contoh, menyebarkan foto orang lain tanpa izin, atau membagikan informasi pribadi orang lain (seperti lokasi, kontak, dll) bisa melanggar hak privasi mereka. 

Tim Berners-Lee, pencipta World Wide Web, pernah berkata: "The web is for everyone, and we must ensure that everyone can take part in the conversation in a positive way." 

Artinya, kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita bagikan, untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi semua orang.

Tips Menjaga Keamanan Digital

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk tetap aman di dunia digital? Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu praktikkan:

  1. Hindari Mengumumkan Lokasi Secara Real-Time
    Tahan diri untuk memposting lokasi saat kamu sedang berada di suatu tempat, terutama jika itu berarti rumahmu kosong. Kamu bisa menunggu hingga pulang untuk membagikannya.

  2. Batasi Informasi Pribadi yang Dibagikan
    Jangan terlalu sering membagikan informasi yang bisa mengidentifikasi di mana kamu tinggal, tempat kamu bekerja, atau rutinitas harianmu.

  3. Gunakan Pengaturan Privasi dengan Bijak
    Manfaatkan fitur pengaturan privasi di media sosial untuk membatasi siapa saja yang bisa melihat unggahanmu. Tidak perlu semua orang tahu apa yang sedang kamu lakukan.

  4. Jangan Berbagi Data Sensitif
    Hindari membagikan informasi sensitif seperti nomor telepon, alamat rumah, atau detail keuangan di media sosial.

Yuk Pelajari Literasi Digital Lebih Dalam

Keamanan digital tidak bisa dipelajari secara instan, tetapi merupakan proses yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mempelajari literasi digital agar lebih siap menghadapi ancaman di dunia maya.

Ikuti seminar, pelatihan, atau baca sumber-sumber terpercaya tentang literasi digital. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita di bidang ini, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan internet dan menjaga privasi kita. 

Kesimpulan: Jadilah Netizen yang Cakap dan Aman

Di era digital ini, kita memang tidak bisa sepenuhnya menjauh dari media sosial, namun kita bisa menjadi lebih bijak dalam menggunakannya. 

Seperti kata pepatah, "Bijaklah dalam bersikap, karena setiap langkah kecil membawa dampak besar."

Jadi, sebelum kamu posting status liburan berikutnya, tanyakan pada dirimu sendiri: Apakah ini benar-benar aman? Toh, keamanan digital adalah tanggung jawab kita bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun