Kita semua pernah melakukannya. Membagikan foto liburan, pamer momen berharga, atau bahkan mengumumkan keberadaan kita secara real-time di media sosial. Hal ini terlihat normal, bahkan bisa jadi kita merasa semakin dekat dengan teman-teman virtual kita.Â
Tapi pernahkah kita berpikir dua kali sebelum membagikan sesuatu?
Coba bayangkan, kamu baru saja memposting di Instagram, "Hai guys, kami sekeluarga lagi otw ke Bali nih, long weekend time!" dan dalam hitungan detik, komentar mulai berdatangan.
- "Wah, seru banget! Enjoy liburannya kak!"
- "Idih, jalan-jalan terus, enak banget hidupnya."
Namun di luar sana, mungkin ada orang yang berpikir, "Hmm, rumahnya kosong nih, kapan lagi ada kesempatan?"
Kenyataannya, berbagi terlalu banyak bisa menjadi bumerang. Kita mungkin tidak berpikir bahwa informasi yang kita bagikan secara terbuka di media sosial bisa dimanfaatkan oleh orang yang berniat jahat.
Etika Digital: Tidak Hanya Tentang Privasi, Tapi Juga Tanggung Jawab
Keamanan digital bukan hanya tentang menjaga diri sendiri, tetapi juga tentang etika dan tanggung jawab kita sebagai pengguna. Apa yang kita bagikan tidak hanya memengaruhi kita, tetapi juga orang lain.Â
Jangan sampai kita menjadi penyebar informasi yang salah, hoaks, atau bahkan informasi yang bisa membahayakan orang lain tanpa kita sadari.
Sebagai contoh, menyebarkan foto orang lain tanpa izin, atau membagikan informasi pribadi orang lain (seperti lokasi, kontak, dll) bisa melanggar hak privasi mereka.Â
Tim Berners-Lee, pencipta World Wide Web, pernah berkata: "The web is for everyone, and we must ensure that everyone can take part in the conversation in a positive way."Â
Artinya, kita harus bertanggung jawab terhadap apa yang kita bagikan, untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat bagi semua orang.
Tips Menjaga Keamanan Digital
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk tetap aman di dunia digital? Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu praktikkan: