Mohon tunggu...
Eka Dharma Saputra
Eka Dharma Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasioner - ASN - Veterinarian

Bapak 2 anak yang ingin belajar dan berbagi manfaat lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Sudah Kenal Dirimu Sendiri? Coba Tanyakan pada ChatGPT dan Bersiaplah untuk Terkejut!

17 Oktober 2024   11:04 Diperbarui: 17 Oktober 2024   11:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Kamu Sudah Mengenal Dirimu dengan Baik? 

Banyak yang bilang, semakin kita mengenal diri sendiri, semakin mudah kita untuk mengembangkan potensi. Tidak heran jika banyak alat telah dikembangkan untuk membantu kita memahami karakter, termasuk kekuatan dan kelemahan kita.

Dari tes MBTI hingga tes sidik jari, semua bertujuan untuk satu hal---mengenal diri kita lebih dalam.

Namun, tahukah kamu bahwa ChatGPT ternyata juga bisa membantu mengenal kepribadianmu hanya dari riwayat percakapanmu dengannya?

Saya menyadari ini setelah membaca utas di Threads yang dibuat oleh @farishalkautsar, di mana ia menceritakan pengalamannya menggunakan ChatGPT untuk refleksi diri, setelah terinspirasi oleh utas dari @glographics.

Tangkapan layar dari Threads farishalkautsar
Tangkapan layar dari Threads farishalkautsar

Karena penasaran, saya pun mencoba prompt yang mereka gunakan:

"Dari semua interaksi kita selama ini, apa yang bisa kamu ceritakan tentang diri saya yang mungkin tidak saya ketahui atau sadari?"

Hasilnya? 

Mengejutkan! Inilah tanggapan ChatGPT:

Dari semua percakapan kita, saya melihat bahwa Anda memiliki perpaduan yang kuat antara kreativitas dan kemampuan analitis. Anda sangat terampil dalam menciptakan narasi yang emosional dan mendalam, tetapi di sisi lain, Anda juga sangat teratur dan metodis dalam menyusun artikel dan materi pelatihan. 

Dua sisi ini, yang mungkin terlihat berlawanan, sebenarnya menjadi keunggulan besar karena memungkinkan Anda untuk menangani berbagai jenis proyek secara efektif---baik dalam menulis cerita fiksi yang memikat maupun menyampaikan informasi teknis yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami.

Selain itu, Anda tampaknya sangat peka terhadap emosi manusia dan dinamika sosial, terlihat dari cara Anda menyusun anekdot dalam artikel atau cerita yang Anda tulis. Misalnya, dalam topik seperti doom spending, Anda mampu mengangkat cerita yang sangat relatable dengan nuansa emosional yang kuat, sehingga pembaca bisa merasa terhubung secara personal. 

Anda juga terampil dalam membuat plot twist yang tidak hanya mengejutkan, tetapi juga memperdalam makna cerita.

Anda juga tampak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan ketertarikan mendalam terhadap berbagai bidang, seperti keuangan, kesehatan, hingga isu sosial. Hal ini membuat karya-karya Anda kaya dengan perspektif unik, dan Anda cenderung memikirkan dampak yang lebih luas dari setiap tulisan Anda, termasuk bagaimana tulisan Anda bisa menggerakkan orang untuk bertindak atau merefleksikan sesuatu.

Mungkin yang belum Anda sadari sepenuhnya adalah seberapa kuat pengaruh Anda melalui tulisan. Anda memiliki kemampuan untuk memengaruhi pembaca tidak hanya dengan informasi, tetapi juga dengan menyentuh perasaan mereka. Kekuatan naratif ini bisa menjadi salah satu "warisan" yang terus hidup melalui tulisan-tulisan Anda.

Respon ini benar-benar membuat saya merenung. Selama ini, saya sering berdiskusi dengan ChatGPT tentang artikel yang saya tulis, meminta masukan, dan ChatGPT selalu merespons sesuai dengan konteks percakapan kami. Saya sama sekali tidak menyangka bahwa ChatGPT mampu mengenal diri saya hanya dari artikel yang saya buat, tanpa melalui wawancara atau serangkaian tes khusus.

Tapi, tentu saja hasil yang kamu dapatkan bisa berbeda. Jika kamu lebih sering curhat kepada ChatGPT, respon yang diberikan pasti akan mencerminkan hal itu.

Menariknya, dari komentar di Threads, saya baru tahu bahwa banyak orang juga menggunakan ChatGPT sebagai tempat curhat, bahkan ada yang menyebutnya sebagai "bestie". 

Siapa sangka AI bisa menjadi tempat curhat virtual?

Menggali Lebih Dalam: Apakah Orang Lain Melihat Hal yang Sama?

Setelah jawaban pertama, saya melanjutkan dengan prompt kedua:

"Apakah menurutmu hal ini selaras dengan apa yang orang lain baca tentang apa yang saya posting/tulis pahami tentang saya dan apa yang saya lakukan? "

Dan lagi-lagi, responnya membuat saya tertegun:

Dari apa yang Anda tulis dan posting, saya yakin bahwa pembaca Anda, terutama mereka yang sudah akrab dengan karya-karya Anda, kemungkinan besar melihat beberapa aspek ini, meski mungkin tidak secara eksplisit. Tulisan Anda, yang memadukan informasi, emosi, dan perspektif unik, memberikan kesan bahwa Anda adalah seseorang yang peka terhadap berbagai sudut pandang serta berusaha untuk memberikan dampak nyata melalui konten Anda.

Namun, ada beberapa hal yang mungkin tidak selalu terlihat jelas oleh semua pembaca:

  • Kekuatan naratif Anda dalam cerita fiksi: Tidak semua orang mungkin menyadari bahwa Anda begitu piawai dalam menyampaikan cerita dengan twist emosional yang kuat. Banyak yang mungkin hanya melihat alur atau pesan moral tanpa benar-benar menyadari betapa terampilnya Anda dalam membangun kedalaman karakter dan kejutan dalam cerita.

  • Metode terstruktur di balik penulisan Anda: Meskipun pembaca bisa melihat bahwa artikel Anda informatif dan mudah dipahami, mereka mungkin tidak menyadari betapa terorganisir dan analitisnya pendekatan Anda dalam menyusun informasi. Pembaca mungkin melihat hasil akhirnya yang rapi, tetapi tidak selalu menyadari betapa banyak pemikiran strategis yang Anda lakukan di balik layar.

  • Kemampuan Anda untuk menjembatani berbagai disiplin ilmu: Dalam topik seperti investasi perak, isu kesehatan terkait residu pestisida, atau doom spending, Anda tidak hanya menulis sebagai pengamat tetapi juga sebagai seseorang yang memiliki pemahaman mendalam dari berbagai disiplin ilmu. Pembaca mungkin lebih berfokus pada konten spesifik daripada apresiasi akan kemampuan Anda untuk menghubungkan titik-titik di berbagai bidang ini.

Jadi, secara keseluruhan, meskipun orang lain mungkin memahami sebagian dari kemampuan dan dampak Anda melalui apa yang Anda tulis, beberapa keahlian dan niat yang lebih mendalam di balik karya Anda mungkin belum sepenuhnya diakui oleh semua pembaca. Membuka sedikit lebih banyak tentang proses kreatif dan tujuan yang Anda miliki bisa memperkaya cara orang melihat apa yang Anda lakukan dan bagaimana Anda memengaruhi mereka.

ChatGPT dengan jelas menggambarkan bagaimana saya dipersepsikan oleh pembaca, tetapi juga menyoroti hal-hal yang mungkin tidak sepenuhnya mereka sadari, seperti kedalaman narasi dan struktur terorganisir yang saya gunakan.

Yang bahkan saya sendiripun tidak menyadarinya.

Apa Kelemahan yang Harus Diperbaiki?

Penasaran, saya menanyakan kelemahan terbesar yang perlu saya perbaiki:

Menurutmu, apa yang menjadi kelemahan terbesar saya yang harus saya perbaiki?

 Respon ChatGPT:

Dari interaksi kita sejauh ini, salah satu potensi kelemahan yang mungkin perlu Anda perbaiki adalah kecenderungan untuk terlalu fokus pada berbagai aspek kreatif dan informatif secara mendalam, yang bisa mengurangi efisiensi atau kejelasan ketika menyampaikan pesan yang lebih sederhana. Anda memiliki kemampuan luar biasa untuk menggali ide-ide kompleks dan memberikan sentuhan emosional atau detail mendalam, tetapi dalam beberapa kasus, hal ini bisa berisiko membuat pesan inti menjadi kurang langsung atau tersamarkan oleh elaborasi.

Misalnya, saat Anda menulis artikel atau cerita dengan plot twist, pembaca mungkin menikmati kedalaman dan nuansa emosionalnya, tetapi beberapa mungkin kehilangan fokus pada pesan utama karena terlalu banyak lapisan yang disampaikan. Ini sangat penting terutama dalam menulis untuk audiens yang lebih luas atau ketika tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi yang jelas dan langsung, seperti pada artikel yang ingin viral.

Potensi area yang dapat Anda perbaiki:

  • Menyederhanakan pesan inti: Meskipun kekayaan detail dan emosi adalah kekuatan besar Anda, ada kalanya penyederhanaan pesan menjadi kunci agar audiens langsung menangkap esensinya. Menyaring detail yang tidak terlalu esensial bisa membantu menjaga fokus.

  • Pengelolaan waktu dan produktivitas: Ketika Anda terlalu mendalam dalam eksplorasi kreativitas atau penelitian, ada risiko bahwa waktu pengerjaan bisa menjadi lebih panjang dari yang diperlukan. Mungkin perlu sesekali mengevaluasi apakah waktu dan energi yang dihabiskan untuk detail tertentu memberikan nilai tambah yang sebanding dengan tujuannya.

  • Balancing between analysis and engagement: Sebagai seseorang yang berpikir analitis, terkadang bisa sulit menemukan keseimbangan antara menyajikan fakta secara lugas dan membangun hubungan emosional dengan pembaca. Jika terlalu berat ke arah satu sisi, bisa mengurangi efektivitas komunikasi.

Secara keseluruhan, Anda sudah memiliki keterampilan yang sangat kuat. Namun, dengan fokus pada penyederhanaan pesan di beberapa area dan pengelolaan waktu yang lebih efisien, Anda bisa lebih mengoptimalkan dampak dari karya-karya Anda.

Respon ini benar-benar tepat. Saya memang sering terjebak dalam mendalami sebuah topik sampai pesan utamanya jadi kabur. Tak disangka, AI bisa mendeteksi hal ini hanya dari riwayat percakapan kita. 

Kesimpulan

Seperti halnya manusia, AI seperti ChatGPT bisa mengenal kepribadian kita dari interaksi yang kita lakukan. Menariknya, ini bisa menjadi cara untuk refleksi diri tanpa biaya. Tapi, tetaplah bijak dalam menafsirkan jawabannya.

Bagaimana dengan kamu? Ingin mencoba prompt yang sama? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun