Mohon tunggu...
Eka Dharma Saputra
Eka Dharma Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Kompasioner - ASN - Veterinarian

Bapak 2 anak yang ingin belajar dan berbagi manfaat lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tagar #Desperate: Refleksi Kegagalan Sistem Pendidikan atau Tantangan Realita Dunia Kerja?

9 Oktober 2024   10:58 Diperbarui: 9 Oktober 2024   11:05 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, bangun portofolio yang solid. Portofolio bisa berupa proyek-proyek yang pernah dikerjakan, magang, atau kontribusi freelance. Ini bisa menjadi bukti nyata dari kemampuanmu, lebih dari sekadar angka IPK. 

Ketiga, perluas jaringan profesionalmu. Terlibatlah dalam komunitas industri dan hadir di acara-acara networking, baik online maupun offline, untuk memperbesar peluang kamu dilirik oleh perusahaan.

Kesimpulan

Tagar #Desperate di LinkedIn mungkin lebih dari sekadar keluhan pencari kerja yang frustrasi. Ini adalah sinyal bahwa ada masalah sistemik dalam cara kita menyiapkan lulusan baru untuk menghadapi dunia kerja. 

Kesenjangan antara pendidikan formal dan kebutuhan industri sangat nyata, dan jika tidak segera diatasi, kita akan terus melihat generasi muda yang merasa kehilangan arah.

Namun, meski demikian, pencari kerja juga perlu menyadari bahwa keberhasilan di dunia kerja tidak hanya bergantung pada sistem pendidikan. Ada peran penting yang bisa dimainkan oleh individu untuk terus mengembangkan diri, beradaptasi dengan perubahan, dan menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang ada.

Jadi, apakah #Desperate mencerminkan kegagalan pendidikan atau tantangan pribadi? Mungkin keduanya. Tapi yang pasti, perubahan harus dimulai, baik dari sisi sistem maupun dari diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun