Setelah melalui pengalaman doom spending, kita bisa belajar bahwa meski membeli barang memang bisa memberikan kebahagiaan sementara, tetapi kesejahteraan jangka panjang tidak datang dari belanja impulsif. Self-care yang sejati tidak selalu harus mahal atau impulsif.Â
Justru, dengan lebih bijak dalam merencanakan pengeluaran, kita bisa menjaga keseimbangan antara merawat diri dan tetap sehat secara finansial.
FAQ (Frequently Asked Questions) terkait Doom Spending
- Apakah doom spending sama dengan belanja impulsif?
Doom spending adalah bentuk belanja impulsif yang dipicu oleh rasa takut atau kecemasan tentang masa depan, sering kali terjadi di tengah krisis atau tekanan emosional. Bagaimana cara membedakan antara self-care dan doom spending?
Perhatikan motivasi dan dampak jangka panjang dari pengeluaran tersebut. Jika pengeluaranmu didorong oleh rasa takut atau stres, kemungkinan besar itu adalah doom spending.-
Apakah doom spending selalu buruk?
Doom spending tidak selalu buruk, namun sering kali berujung pada penyesalan dan masalah keuangan jika tidak terkendali. Mengapa self-care sering menjadi alasan pengeluaran berlebihan?
Self-care sering disalahartikan sebagai alasan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, padahal self-care yang sejati tidak harus selalu melibatkan uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H