Percaya atau nggak, gaya hidup kita sehari-hari punya pengaruh besar terhadap kesehatan mental kita. Pola tidur yang berantakan, kurang olahraga, serta konsumsi makanan yang nggak sehat bisa memperparah gangguan kecemasan.
- Kurang tidur membuat otak kita nggak bisa berfungsi optimal dan lebih mudah merasa cemas.
- Terlalu banyak konsumsi kafein dan gula bisa bikin kita lebih gelisah.
- Gaya hidup sedentary alias kurang gerak juga memengaruhi mood dan bisa meningkatkan risiko kecemasan.
Dengan mengubah kebiasaan gaya hidup ini, sebenarnya kita bisa mencegah atau setidaknya mengurangi gejala gangguan kecemasan.
6. Perubahan atau Tekanan Sosial: Tantangan Zaman Sekarang
Siapa yang nggak merasa tertekan dengan berbagai tuntutan sosial saat ini? Media sosial yang selalu menampilkan "kesempurnaan" hidup orang lain bisa bikin kita merasa tertinggal dan nggak cukup baik. Ditambah lagi dengan tekanan dari lingkungan sekitar untuk selalu sukses, selalu terlihat bahagia, dan selalu "on". Semua ini bisa jadi penyebab gangguan kecemasan, terutama di kalangan anak muda.
- Tekanan untuk selalu terlihat "bahagia" di media sosial.
- Ekspektasi yang tinggi dari diri sendiri maupun orang lain.
- Rasa takut gagal yang berlebihan.
7. Faktor Biologis: Perubahan Hormonal
Bukan cuma masalah kimia otak, tapi perubahan hormon dalam tubuh juga bisa memengaruhi tingkat kecemasan kita. Misalnya, pada wanita, perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause sering kali membuat suasana hati berubah-ubah, termasuk meningkatkan kecemasan.
- Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron bisa memicu kecemasan pada beberapa wanita.
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif juga bisa menyebabkan gangguan kecemasan.
Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan?
Setelah mengetahui penyebab gangguan kecemasan, kamu mungkin bertanya-tanya, "Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?" Tenang aja, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengelola kecemasan, kok. Mulai dari perawatan medis hingga perubahan gaya hidup, semuanya punya andil dalam membantu kamu mengatasi gangguan ini.
1. Terapi Psikologis
Berbicara dengan terapis atau psikolog bisa membantu kamu mengatasi kecemasan dengan lebih baik. Terapi kognitif perilaku (CBT) adalah salah satu metode yang sering digunakan untuk membantu individu mengubah pola pikir negatif yang memicu kecemasan.
2. Obat-Obatan
Jika kecemasanmu sudah cukup parah, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan seperti antidepresan atau obat penenang untuk membantu mengatasi gejala.
3. Perubahan Gaya Hidup
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kebiasaan gaya hidup yang sehat bisa membantu mengurangi kecemasan. Mulai dari olahraga teratur, pola makan seimbang, hingga tidur yang cukup adalah langkah-langkah kecil yang bisa kamu ambil setiap hari.
Yang Sering Ditanyakan tentang Penyebab Gangguan Kecemasan
1. Apakah gangguan kecemasan bisa sembuh total?
Gangguan kecemasan bisa dikelola dan gejalanya bisa berkurang secara signifikan dengan terapi yang tepat. Namun, seperti banyak kondisi kesehatan mental lainnya, kecemasan mungkin tetap menjadi bagian dari hidup, meski dalam level yang lebih rendah.
2. Apakah semua orang punya risiko terkena gangguan kecemasan?
Ya, siapa saja bisa mengalami gangguan kecemasan, namun beberapa orang mungkin lebih rentan karena faktor genetik, lingkungan, atau trauma masa lalu.
3. Bisakah saya mengatasi kecemasan tanpa obat?
Bisa! Banyak orang berhasil mengelola kecemasan melalui terapi, perubahan gaya hidup, dan teknik relaksasi. Namun, bagi beberapa orang, obat-obatan diperlukan untuk membantu meredakan gejala yang lebih berat.