Setelah 2x panggung AFF diikuti STY bersama timnas, PSSI pun melakukan evaluasi pada diri STY terkait pekerjaannya yang gagal menunaikan janji juara AFF saat akan dikontrak PSSI. Apa jawab STY saat ditanya mengapa gagal oleh Dirtek Indra Sjafri sebagai pihak yang mengevaluasi kerjanya?
"Kualitas pemain timnas kurang bagus.."
Luis Milla pastinya tersenyum dengan alasan STY ini. Luis Milla pernah diwawancara oleh wartawan mengapa tidak terpilih menjadi pelatih timnas, Â saat melakukan tes wawancara bersama PSSI yang juga melakukan tes wawancara dengan STY. Apa kata LM kala itu pada wartawan..
"Jika ada pelatih yang berani menjamin bisa juara, maka ia sedang berbohong".
Saya yakin LM akan tersenyum dengan jawaban STY saat mengatakan kualitas pemain kita tidak bagus, yang menyebabkan timnas gagal juara. Karena kualitas inilah yang menyebabkan LM tidak berani menjanjikan juara AFF pada PSSI, dia tau karena dia telah melatih timnas selama 2 tahun dan dia tau bagaimana perkembangan sepabola nasional.
Sedangkan STY, belum pernah melatih timnas Indonesia, belum tau banyak bagaimana iklim sepakbola nasional. Namun menjanjikan timnas bisa juara AFF. Dan setelah menjalaninya, di kesempatan AFF nya yang terakhir, barulah STY berkata bahwa kualitas pemain kita tidak bagus.
Andai dulu saat diwawancara PSSI dia melakukan pengamatan langsung dan mencari tau bagaimana perkembangan sepakbola kita, saya pikir STY akan mengikuti cara LM dalam menerima tawaran PSSI. Tidak akan sesumbar dan berkoar bisa juara AFF, tapi ketika gagal pemainlah yang disalahkannya.
Saya pikir STY terlalu banyak kekurangannya. Dari awal ia dikontrak sudah salah dalam menerima syarat PSSI. Kita tau bahwa juara akan susah didapatkan ketika sepakbola kita masih jalan ditempat. Namun dengan keterlibatan STY dalam keinginan PSSI untuk juara, menandakan STY adalah bagian sindikat yang inginkan juara dalam proses singkat.
Jika kita mengecam PSSI saat ini karena tiada  perubahan yang dilakukannya pada sepakbola nasional, jika kita sadar bahwa siapapun pelatihnya tidak akan bawa juara saat perkembangan sepakbola kita begini. Kita pun harusnya berkaca diri, bahwa STY masuk dalam pihak yang kita tunjuk tidak cakap mengurus sepakbola di negara ini.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H