Mohon tunggu...
Eka Dian Khotima
Eka Dian Khotima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D3 Keperawatan Institut Kesehatan Hermina

mahasiswa program studi D3 Keperawatan, link blog ini hanya untuk memposting artikel dan jurnal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Pola Hidup Sehat dalam Mencegah Diabetes Miletus

21 November 2024   12:22 Diperbarui: 21 November 2024   12:26 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ketidakseimbangan dalam prinsip BIVA sering kali menjadi awal munculnya berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes melitus. Penyakit ini terjadi akibat gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah, yang biasanya disebabkan oleh kurangnya produksi insulin atau resistensi tubuh terhadap hormon tersebut. Ketidakseimbangan asupan makanan, kurangnya aktivitas fisik, dan pilihan pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan stres berlebihan menjadi faktor utama yang memicu terjadinya diabetes melitus.

Hasil penelitian pengukuran BIVA memiliki korelasi dengan CVP. Pada sebuah studi, nilai CVP berkorelasi terbalik secara signifikan dengan BIVA. Nilai CVP lebih dari 12mmHg berkaitan dengan vektor BIVA yang lebih pendek pada 93% penderita, menggambarkan adanya overhidrasi, demikian pula sebaliknya. (Febrianto & Hindariati, 2021). Dan sebanyak 249 subjek penelitian diikutsertakan dalam analisis. Kejadian PAP ekstremitas bawah didapatkan pada 36 subjek (14,5%). (Wibisana dkk., 2019).

Dengan menerapkan prinsip BIVA dalam kehidupan sehari-hari, risiko terjadinya diabetes melitus dapat diminimalkan secara signifikan. Konsumsi makanan seimbang dan bervariasi, olahraga dengan intensitas yang sesuai, serta pemenuhan kebutuhan nutrisi yang memadai merupakan bagian dari pola hidup sehat yang berperan besar dalam mencegah penyakit ini. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas lebih lanjut bagaimana penerapan pola hidup sehat berdasarkan prinsip BIVA dapat menjadi solusi efektif dalam mencegah diabetes melitus, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Penanganan diabetes melitus tidak hanya bergantung pada pengobatan farmakologis tetapi juga pada pengaturan pola makan yang ketat untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai upaya telah dilakukan untuk menemukan alternatif makanan yang lebih efektif dalam mengelola kadar gula darah pada penderita diabetes. Salah satu pendekatan yang menarik perhatian adalah pemberian snack bars khusus yang dirancang dengan kandungan nutrisi seimbang dibandingkan konsumsi makanan dengan kandungan glukosa sederhana. (Decroli, 2019).

(Mulyana, 2023), Hasil penelitian menunjukkan bahwa snack bars yang kaya serat, rendah gula, dan mengandung protein berkualitas tinggi lebih efektif dalam menjaga kestabilan kadar gula darah dibandingkan makanan berbasis glukosa sederhana. Snack bars tersebut tidak hanya memberikan rasa kenyang lebih lama tetapi juga mengurangi lonjakan gula darah yang sering menjadi pemicu komplikasi pada penderita diabetes melitus. Efektivitas ini mencerminkan pentingnya pemilihan makanan yang mendukung pola hidup sehat sebagai bagian dari strategi pencegahan dan pengelolaan diabetes melitus. (Tahapary dkk., 2021).

("Uji Coba Pemberian Snack Bars Berbahan Dasar Tape Ketan Hitam Sebagai Sumber Serat Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Puasa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2," 2023). Hasil uji statistik menunjukkan terdapat penurunan rerata kadar GDP pada kelompok kontrol sebesar 21,36 mg/dL (p=0,111) dan kelompok perlakuan sebesar 61,46 mg/dL (p=0,021). Terdapat pengaruh pemberian snack bar tape ketan hitam terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa pada pasien DMT2 dengan selisih penurunan kadar GDP antara kelompok kontrol dengan perlakuan sebesar 40,10 mg/dL (p=0,018).

Berbagai penelitian telah memberikan bukti kuat tentang efektivitas pola hidup sehat dalam mencegah diabetes melitus. Namun, ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut yang menyesuaikan intervensi pola hidup sehat dengan konteks sosial-budaya masyarakat setempat. Penelitian yang melibatkan pendekatan multidisiplin, termasuk edukasi kesehatan berbasis komunitas dan kebijakan publik yang mendukung gaya hidup sehat, sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas langkah pencegahan ini. (Ujainah, 2017) mengatakan, Semua upaya Collaborative Framework for Care and Control of TB and Diabetes hanya mungkin berjalan baik bila terdapat kolaborasi yang harmonis antara penentu kebijakan, pemberi layanan kesehatan, akademisi serta didukung partisipasi aktif dari masyarakat. (Yunir & Aziza, 2021).

(Sihotang dkk., 2018) mengatakan, hasil penelitian dari pola hidup sehat mencakup berbagai aspek seperti pola makan yang seimbang, aktivitas fisik yang teratur, manajemen stres, dan istirahat yang cukup. Penelitian telah menunjukkan bahwa pola hidup sehat dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 secara signifikan. Beberapa langkah penting dalam pola hidup sehat yang berperan dalam mencegah diabetes melitus antara lain:

1. Pola Makan Seimbang

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rendah gula sederhana, dan tinggi serat sangat penting dalam menjaga kadar gula darah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology menunjukkan bahwa diet tinggi serat, seperti konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian utuh, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 30%.

2. Aktivitas Fisik Teratur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun