Peternak rakyat menjadi pemilik dan pengurus Sapi Indukan itu, dan bertanggungjawab atas perkembangbiakan dengan dukungan teknis reproduksi dan kesehatan.
Setelah sapi itu beranak, biarkan bersama induknya sampai lepas sapi, dengan tetap mengatur kalender reproduksi Sapi Indukan itu.
Anakan sapi yang telah lepas sapih dilepas di lahan penggembalaan yang telah disiapkan dan pembatas, misalnya setiap satu hektar. Lahan gembakaan itu disetting dan dirawat untuk tetap menghasilkan rumput gembala yang berkualitas melalui sistem rotasi, dan ternak diberi tambahan pakan (hijauan atau pakan penguat).
Ternak dipelihara sampai bobot tertentu melalui proses seleksi dan pengaturan homogenitas ukuran ternak.
Setelah ternak siap potong, segera dibawa ke Rumah Potong Hewan dan dipotong serta dijadikan daging beku. Selanjutnya daging beku inilah yang dibawa ke sentra konsumsi daging sapi.
Untuk manajemen pengelolaan, seluruh peternak rakyat di masukkan dalam satu wadah koperasi.
Manajemen Budidaya dengan menerapkan Sistem Pertanian Terpadu, dimana selain mengusahakan ternak, peternak juga melakukan kegiatan bertani / berkebun sehingga mendapatkan sumber pendapatan lain, termasuk energi biogas dari kotoran ternak.
Pendapatan peternak :
1. Budidaya ternak
2. Budidaya perkebunan / pertanian
3. Pengolahan pasca panen
Hasil strategis lain :
Energi baru terbarukan, biogas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H