Mohon tunggu...
Eka Budhi Sulistyo
Eka Budhi Sulistyo Mohon Tunggu... profesional -

Fakultas Peternakan Unsoed adalah almamater ... cinta ternak, ingin peternakan Indonesia maju dan peternaknya makmur, suka pertanian terpadu .... COWMANIA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memproduksi Daging Sapi Dalam Negeri

9 Februari 2016   14:53 Diperbarui: 9 Februari 2016   16:36 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peternak rakyat menjadi pemilik dan pengurus Sapi Indukan itu, dan bertanggungjawab atas perkembangbiakan dengan dukungan teknis reproduksi dan kesehatan.
Setelah sapi itu beranak, biarkan bersama induknya sampai lepas sapi, dengan tetap mengatur kalender reproduksi Sapi Indukan itu.

Anakan sapi yang telah lepas sapih dilepas di lahan penggembalaan yang telah disiapkan dan pembatas, misalnya setiap satu hektar. Lahan gembakaan itu disetting dan dirawat untuk tetap menghasilkan rumput gembala yang berkualitas melalui sistem rotasi, dan ternak diberi tambahan pakan (hijauan atau pakan penguat).

Ternak dipelihara sampai bobot tertentu melalui proses seleksi dan pengaturan homogenitas ukuran ternak.

Setelah ternak siap potong, segera dibawa ke Rumah Potong Hewan dan dipotong serta dijadikan daging beku. Selanjutnya daging beku inilah yang dibawa ke sentra konsumsi daging sapi.

Untuk manajemen pengelolaan, seluruh peternak rakyat di masukkan dalam satu wadah koperasi.
Manajemen Budidaya dengan menerapkan Sistem Pertanian Terpadu, dimana selain mengusahakan ternak, peternak juga melakukan kegiatan bertani / berkebun sehingga mendapatkan sumber pendapatan lain, termasuk energi biogas dari kotoran ternak.

Pendapatan peternak :
1. Budidaya ternak
2. Budidaya perkebunan / pertanian
3. Pengolahan pasca panen

Hasil strategis lain :
Energi baru terbarukan, biogas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun