Museum ini berdiri pada tahun 1974 atas gagasan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat, Aang Kunaefi. Pada 5 Juni 1980, museum ini akhirnya diresmikan dengan nama Museum Negeri Provisi Jawa Barat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Daoed Joesoef.Tahun 1990, terjadi perubahan nama kembali yang berubah menjadi Museum Sri Baduga. Pemberian nama Museum Sri Baduga, diambil dari nama seorang Raja Agung Kerajaan Sunda beragama Hindu yakni Prabu Siliwangi III yang bergelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji berdasarkan isi tulisan pada Prasasti Batutulis. Sri Baduga, memerintah Pakwan Pajajaran selama tahun 1482-1521 masehi.
Penamaan museum Sri Baduga ini, kemudian ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 02223/0/1990 Tanggal 4 April 1990.
Museum Sri Baduga memiliki bentuk bangunan model tradisional khas Jawa Barat yaitu rumah panggung beratap suhunan panjang yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Museum ini berdiri di atas tanah seluas 8.030 m2 yang dulunya digunakan sebagai kantor Kawedanan Tegallega untuk mengurus urusan adminstrasi di Kota Bandung.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas salah satu Moluska, fosil keong yang bernama Nautilius Pompilius yang ditemukan di Ciamis.
FOSIL NAUTILIUS POMPILIÂ
Nautilius ini merupakan hewan berjenis Moluska (bertubuh lunak) pelagis dari dari famili Nautilidae. Dari catatan fosil yang telah ditemukan, nautilius tidak berevolusi selama kurang lebih waktu 500 juta tahun terakhir. Perubahan yang kelihatan terhadap naulitius ini adalah ukurannya yang semakin kecil dari waktu ke waktu. Nautilius merupakan satu-satunya jenis subkelas nautiloidea yang masih hidup sampai sekarang ini. Awal mula nama nautilius ini berasal dari gurita pelagis dari genus Argonauta atau biasanya dikenal sebagai nautiliseus kertas.
Nautilius yang ada pada museum Sri Baduga ini pertama kali ditemukan di Ciamis, hal yang menjadi unik adalah pada umumnya pantai yang kita ketahui di Ciamis jumlahnya minim atau bisa dibilang sedikit, namun fosil dari moluska ini ditemukannya di Ciamis Jawa Barat.
Nautilius ini memiliki bentuk yang pada umumnya mirip dengan cumi-cumi, dimana dia memiliki kepala menonjol, tentakel yang panjang, lembut dan fleksibel. Fakta yang ada pada hewan ini adalah dia memiliki kekerabatan dengan cumi-cumi dam gurita yang ada pada tingkatan kelas Chepalopoda. Nautilius sendiri memiliki jumlah tentakel yang jumlahnya bisa dibilang lebih banyak jika dibandingkan dengan Chepalopoda lainnya. Jumlah dari tentakelnya bisa mencapi hingga 90 tentakel. Namun perbedaanya hewan nautilius ini tidak memiliki penghisap.