Mohon tunggu...
Eka YuliaSafitri
Eka YuliaSafitri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

moving in different spaces

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kita dan Senja

28 Oktober 2022   05:37 Diperbarui: 28 Oktober 2022   05:45 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Usai makan dua remaja yang tak lain adalah Abi dan Lea meninggalkan warung milik Bu Cecen. Dengan senyuman khas milik Lea mampu membuat hati sosok Abi tak karuan lagi. 

Tapi bagaimanapun Lea harus tau tentang bagaimana hari ini, tentang perkataan Abi yang mungkin memang akan membuat hati sosok gadis cantik di hadapannya terluka untuk yang kedua kalinya. "maaf Lea aku juga tidak bisa membuatmu bahagia" monolog Abi melihat punggung Lea yang sedang menunggunya.

"Lea?? Kamu ngantuk?" tanya Abi pada Lea karena gadisnya tak bersuara lagi dan tangan yang tadinya begitu erat melingkar di perutnya terlepas.

"hmm.. Abi ngantuk" ucap Lea kemudian

"bentar lagi, kamu pegangan yang erat aja ya jangan di lepas" ucap Abi kemudian dan Lea kembali memeluk Abi dengan erat

Abi merasakan rasa yang tak karuan disisi lain ia tak ingin melepas gadis yang hari ini bersamanya, namun disisi lain ia juga mencintai gadis yang harus di lakukan pertanggung jawaban atas perbuatannya, sebenarnya dimana? Hati Abi ada pada siapa? Apakah pada Lea atau perempuan yang tengah pernah ia setubuhi? Sosok Abi sangat kacau dan juga bingung dengan keputusannya.

Berjalan di tepi pantai adalah hal yang paling candu yang selalu mereka lakukan setiap ke pantai dengan tawa yang selalu beradu dengan suara ombak selalu seperti ini bahkan bagi sosok gadis yang tak lain adalah Lea merasa seolah-olah ini bukan hari yang seperti hari-hari sebelumnya. Langit yang cerah nampak biru terlihat burung berterbangan menghiasi pertemuan dua manusia yang lama tak berjumpa. 

Di sisi lain ada rasa gelisah yang di rasakan Azalea namun selalu ia tepis berkali-kali ini adalah moment berharga kapan lagi ia akan bersama dengan kekasihnya mengingat sekarang kekasihnya banyak tugas dan kerjaan yang harus di selesaikan. 

Tawa Abi seolah sudah menjadi candu bagi Lea menjahili Abi bahkan sudah menjadi kebiasaan setiap pertemuannya dan kemudian Lea melempar pasir pada Abi kemudian terjadilah kejar-kejaran di antara dua insan manusia ciptaan sang maha pencipta. Hari semakin sore namun dua remaja bagai anak kecil tak ingin berkesudahan untuk bermain bersama. 

Main di pantai adalah candu mereka dan membuat pasir di tepi pantai sudah menjadi kebiasaan setiap ke pantai selalu begitu memori yang pernah-pernah akan terulang lagi. Sosok Abi berlari pada Lea yang sedang menikmati angin sore dan hitungan detik tanpa sepengetahuan Lea sosok pria tampan menggendong Lea ala brydle style menuju perahu di ujung timur.

Dengan senyuman khas milik Lea yang siapapun bisa terpikat akan hal itu, termasuk Abi yang masih setia menatap kekasihnya yang seolah tak ingin mengerjapkan mata ketika senja menampakkan keindahannya. "Perfect" ucap Azalea kemudian dengan tatapan yang seakan tak ingin berpaling pada ciptaan yang tuhan ciptakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun