Faktor-faktor yang menyebabkan nilai Rf bervariasi meliputi dimensi dan jenis ruang, sifat dan ukuran lempeng, arah aliran fase gerak, volume dan komposisi fase gerak, kondisi kesetimbangan, kelembaban, dan metode persiapan sampel KLT sebelumnya. Konfirmasi identifikasi dapat diperoleh dengan mengerok noda dalam lempeng kemudian analit dalam lempeng dielusi dan dideteksi dengan spektrometri inframerah (IR), spektrometri Nuclear magnetic resonance (NMR), spektrometri massa, atau metode spektrometri lain jika senyawa hasil elusi cukup tersedia. Metode identifikasi ini juga dapat menggunakan untuk menandai zona langsung pada lapisan (in situ).
Metode pemisahan pada kromatografi terbagi menjadi :
a. Pemisahan berdasarkan polaritas
b. Pemisahan berdasarkan muatan ion
c. Pemisahan berdasarkan ukuran molekul
d. Pemisahan berdasarkan bentukan spesifik (Wijayanto, 2011).Â
DAFTAR PUSTAKA :
Ardianingsih, R., (2010). Penggunaan high performance liquid chromatography (HPLC) dalam proses analisa deteksi ion. Berita Dirgantara 10 (4).
Eryanti Y, Yuharmen, Zamri,A. (2019). Penuntun Praktikum Kimia Organik II Jurusan Kimia FMIPA Universitas Riau. Pekanbaru
Fasya A.G, Tyas A.P, Mubarokah F.A. (2018). Variasi Diameter Kolom Dan Rasio Sampel- Silika pada Isolasi Steroid dan Triterpenoid Alga Merah Eucheuma cottonii Dengan Kromatografi Kolom Basah. Journal Of Chemistry, 6(2) : 57-64.
Fardani R. A. (2023). Analisis Kandungan Pewarna Sintetis Pada Jajanan Pasar Di Kota Mataram Dengan Kromatografi Kertas. Jurnal Sains Natural 1 (1), 23-31
James, E. Brady. (1998). KIMIA ASAS DAN STRUKTUR, Edisi Kelima. Binarupa Aksara : Jakarta
Mulyani, Sri dan Hendrawan. 2014. Kimia Fisika II. Bandung: UPI
Rubiyanto D. (2017) Metode Kromatografi: Prinsip Dasar, Praktikum dan Pendekatan Pembelajaran Kromatografi. Deepublish : Yogyakarta
Rubiyanto, D. (2016). Teknik Dasar Kromatografi. Deepublish : Yogyakarta.
Rohman,A. (2020). Analisis Farmasi Dengan Kromatografi. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.