Image pribadi.
Melalui udara ku sampaikan, rasa tertuang sendu hati memilu bak tertambak ribuan parang betapa kau rasakannya, hingga getar nadiku pun kian menggetar jiwa pada detik yang lengang
-
Tersimpan luka pada hamparan jiwa bersujud pada kiblat dan Tuhan yang kekal seribu do'a dan asa tertambat pada renung kesunyian
Wahai Sang Illahi, Betapakah hinanya diriku, hingga Kau sanggup menanggungkan beban rasa ini
Engkau pun tahu, Betapa rindunya aku dengan kasih Ibu, dengan kecupan sayangnya, belai lembut tangannya.
-
Namun, semua hanya bisa kusenandungkan dalam kasih jiwa suci kata hati berpaut kedamaian, dalam do'a bersimbah air mata harukan kenangan yang tersisa di memori indah itu sampai habis dan merebah dalam keindahan mimpi tak bertepi
-
Air mata bukanlah hal yang sia-sia ia meunjukkan bak seutas tali yang direnggang meski terlihat teramat lembut namun ia kuat begitu arti air mata dan kata di senandung do'a
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H